Page 30 - MODUL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
P. 30

membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau jangka waktu
                                   lama dengan merancang fasilitas kerja, seperti meja kerja, kursi, dll.;

                                   sesuai dengna data antropometri agar pegawai dapat menjaga sikap dan
                                   posisi kerjanya tetap tegak dan normal;

                                b.  Pegawai  diharuskan  menggunakan  jarak  jangkauan  normal  (konsep

                                   /prinsip ekonomi gerakan), sehingga memberikan sikap dan
                                   posisi kerja yang nyaman;

                                c.  Pegawai tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk
                                   waktu yang lama dengan kepala, leher, dada, atau kaki berada dalam

                                   sikap atau posisi miring dan posisi terlentang/tengkurap;

                                d.  Pegawai tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode
                                   waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di atas

                                   level siku yang normal.
                             2.  Antropometri dan Dimensi Ruang Kerja

                                      Antropometri pada dasarnya menyangkut ukuran fisik atau fungsi

                                ruang  gerak,  dan  lain-lain.  Persyaratan  ergonomi  mensyaratkan  agar
                                peralatan dan fasilitas kerja disesuaikan dengan orang yang menggunakan

                                khususnya yang  menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dimensi ruang kerja
                                akan dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja

                                yang ada.
                                      Pada saat menentukan dimensi ruang kerja yang perlu diperhatikan

                                adalah jarak jangkau yang bisa dilakukan oleh pegawai, batasan-batasan

                                ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak pegawai dan
                                kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan tertentu.

                                a.  Kondisi Lingkungan Fisik.
                                   Dalam ergonomi sangat mempertimbangkan seluruh aspek lingkungan

                                   fisik kerja yang memiliki potensi bahaya pada saat proses perancangan
                                   ruang  kerja.  Dengan  demikian  kondisi-kondisi  bahaya  tersebut  bisa

                                   diantisipasi dan diberi tindakan-tindakan preventif sebelumnya.

                                b.  Efisiensi Ekonomi Gerakan dan Pengaturan Fasilitas Kerja.
                                   Prinsip-prinsip  ekonomi  gerakan  yang  perlu  dipertimbangkan dalam

                                   perancangan ruang kerja, adalah:


                                                           20
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35