Page 27 - Modul Manajemen Asuransi Kesehatan
P. 27

Suatu  mekanisme  pasar  dapat  dikatakan  alamiah  bila  pelaku

                               ekonomi,  pembeli  dan  penjual,  dapat  bebas  bergerak  sesuai  dengan
                               kapasitasnya  masing-masing.  Peningkatan  kapasitas  pembeli  (demand)

                               tanpa adanya peningkatan kapasitas penjual (supply) menyebabkan harga

                               naik. Sebaliknya peningkatan suplai barang/jasa tanpa adanya peningkatan
                               demand  akan  menyebabkan  harga  barang  turun.  Mekanisme  tersebut

                               adalah mekanisme yang sangat lazim terjadi pada pasar. Hasil (outcome)
                               dari  mekanisme  ini  adalah  tercapainya  efisiensi.  Semakin  tinggi  tingkat

                               persaingan,  peningkatan  suplai,  semakin  rendah  harga  suatu  barang/jasa,

                               dan  sebaliknya.  Jadi  konsumen  akan  diuntungkan.  Akan  tetapi  di  dalam
                               asuransi  kesehatan  dan  pelayanan  kesehatan,  dampak  persaingan  yang

                               menghasilkan  efisiensi  tinggi  ini  selalu  dipertanyakan.  Apakah  benar
                               dengan mekanisme pasar, pelayanan kesehatan akan lebih murah dan lebih

                               berkualitas? Suatu barang atau jasa pelayanan kesehatan dapat saja tidak
                               lebih murah akan tetapi kualitasnya lebih baik. Jadi terjadi efisiensi juga.

                               Selain  efisiensi  yang  merupakan  keluaran  umum  yang  diharapkan  dari

                               suatu  mekanisme  pasar,  di  dalam  pelayanan  kesehatan  seringkali
                               dipertanyakan aspek equity (pemerataan).

                                      Aspek equity sangat terkait dengan golongan ekonomi lemah atau
                               distribusi pendapatan. Dalam sektor jasa, salon kecantikan misalnya, para

                               ahli  ekonomi  dan  kebijakan  publik  tidak  perlu  mengkhawatirkan  aspek

                               pemerataan. Orang miskin yang tidak sanggup ke salon, tidak menjadi soal
                               terlepas  dari  apakah    pasar  jasa  salon  kecantikan  itu  efisien  atau  tidak.

                               Pemerintah  manapun  tidak  pernah  ikut  campur  untuk  menurunkan  atau
                               mengatur  tarif  salon  kecantikan.  Biarlah  mekanisme  pasar  yang  bekerja.

                               Akan tetapi dalam pasar bahan makanan pokok, misalnya beras, para ahli

                               tentu sangat peduli jika harga beras terlalu tinggi sehingga golongan tidak
                               mampu  mungkin  dapat  menjadi  kelaparan.  Harga  beras  terlalu  rendah

                               dapat  menyebabkan  petani  beralih  menanam  tanaman  lain  yang  lebih
                               menguntungkan.  Oleh  karenanya  seringkali  pemerintah  melakukan

                                                              16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32