Page 31 - Modul Manajemen Asuransi Kesehatan
P. 31
kesehatan, dan mencapai efisiensi makro. Trade off antara risk pooling dan
harga premi yang ditanggung konsumen semakin tidak seimbang karena
peraturan polis/kontrak asuransi kesehatan boleh dikatakan belum ada.
Oleh karenanya, jika kita memiliki tujuan cakupan universal dan efisensi
makro (biaya kesehatan per kapita yang lebih efisien), ingin dicapai; maka
membuat asuransi kesehatan swasta/komersial akan gagal mencapai tujuan
tersebut. Padahal saat ini semua negara menginginkan cakupan universal.
Apalagi setelah WHO tahun lalu memasukkan komponen fairness in
health care financing sebagai salah satu indikator dalam mengukur kinerja
sistem kesehatan negara-negara anggotanya di seluruh dunia.
Semua negara-negara maju telah meratifikasi konvensi PBB
tentang hak asasi manusia dan menempatkan pelayanan kesehatan sebagai
salah satu hak dasar penduduk (fundamental human rights). Sebagai
konsekuensi peletakkan hak dasar ini pemerintah negara-negara maju
mengusahakan suatu sistem kesehatan yang mampu mencakup seluruh
penduduk (universal) secara adil dan merata (equity egaliter). Negara-
negara maju pada umumnya mewujudkan peran serta masyarakat dalam
pembiayaan dan penyediaan kesehatan publik yang diatur oleh suatu
undang-undang. Pembiayaan publik dimaksudkan adalah pembiayaan oleh
negara atau oleh sistem asuransi kesehatan sosial atau jaminan sosial
(social security) yang didasarkan oleh seuatu undang-undang. Tidak ada
satu negarapun yang menggantungkan pada sistem asuransi kesehatan
komersial dalam rangka pemenuhan hak asasi tersebut. Hal ini disebabkan
karena kegagalan pasar asuransi kesehatan komersial dalam mencapai
tujuan tersebut.
E. Test Formatif
1. Jelaskan mekanisme pasar dalam asuransi kesehatan !
2. Jelaskan mengapa tingkat kepuasan peserta asuransi komersial lebih
tinggi dari yang lainnya !
20