Page 342 - Ayah - Andrea Hirata
P. 342

Ayah ~ 329


                 “Tanyalah sendiri.”

                 Larissa menelepon bibinya di Alice Spring, yang mem-
            benarkan bahwa Pak Tua Niel sudah bercokol di rumahnya.
                 “Macam orang linglung keadaannya,” kata bibinya.
                 “Kasihkan telepon kepadanya.”
                 Niel tak mau menerima telepon.

                 “Kalau begitu, tanya dia, mengapa dia kabur, bikin kelu-
            arga cemas saja, cepat pulang, jangan macam-macam, sudah
            tua, nanti repot semua orang.”
                 Terdengar gerung-gerung suara bibi Larissa bicara de-
            ngan Niel.
                 “Riss, katanya dia tak mau pulang.”
                 “Mengapa?”
                 Terdengar lagi gerung-gerung suara.

                 “Katanya, dia mau mencari orang Indonesia, sebelum
            ketemu, katanya, dia tak mau pulang.”
                 Sekarang Larissa yang linglung. Ibunya berdiri tegak di
            sampingnya, menguping  semua pembicaraan tadi. Larissa
            menutup telepon.

                 “Mom, ada soal apa dengan Indonesia ini?”
                 Ibu Larissa berkisah soal pesan yang dibawa seekor pe-
            nyu dan ditemukan Niel. Mulut Larissa ternganga. Mommy
            menyimpan kisah itu dari anak-anaknya karena malu akan
            sikap konyol Niel yang menganggap serius penyu itu.
                 “Itu perbuatan orang-orang iseng saja, barangkali yang
            membuat pesan itu sedang terkekeh-kekeh di Indonesia sana,
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347