Page 338 - Ayah - Andrea Hirata
P. 338

Ayah ~ 325








            Benar kata Bu Norma, tak terbilang besarnya manfaat bagi
            Ukun dan Tamat karena menggunakan bahasa  Indonesia
            sebaik-baiknya. Meski banyak salahnya, tetapi mereka selalu
            diterima dan ditolong siapa pun sepanjang jalan karena ber-
            bahasa seperti itu memberi kesan yang baik tentang mereka.
                 Pasti sering tidak praktis, tetapi Ukun telah pandai ber-

            siasat. Dalam situasi darurat, Kakanda disingkatnya menjadi
            Kanda. Diperlihatkannya foto itu kepada sopir bus ALS yang
            bergegas mau berangkat.
                 “Kiranya Kanda pernah melihat perempuan nan padat
            ini?” Ringkas, padat, dan tetap anggun.
                 Sayangnya semua usaha masih  tak menghasilkan apa

            pun. Sebenarnya, sudah pintar cara mereka mencari Lena.
            Mereka selalu bertanya kepada pak pos karena pak pos men-
            jalani jalan antar yang tetap, setiap hari selama bertahun-
            tahun. Maka, mereka tahu warga lama  dan baru.  Mereka
            tahu anak yang baru lahir dan orang yang baru meninggal.
            Tugas mereka yang mulia membuat mereka dicintai dan sa-
            ling kenal dengan semua orang.

                 Mereka juga memperlihatkan foto kepada penjual tiket
            bus, kereta, kapal, dan lokasi-lokasi wisata sebab Marlena se-
            nang berwisata. Mereka mengunjungi  KUA di setiap kota,
            untuk bertanya kalau-kalau ada data nikah Marlena.
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343