Page 38 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 38

Sebab Aku Tediam...(1939). Sutomo Djauhar Arifin yang

            menulis Andang Teruna  (1941). A.  Hasmy  yang  menulis
            novel:  Bermandi  Cahaya  Bulan  (1938),  Suara Azan  dan

            Gereja (1940), Dibawah Naungan Pohon Kemuning (1940),

            Tanah Merah (1980), Dewi Fajar (1943) dan puisi seperti
            Kisah Seorang Pengembaran (1936), Dewan Sajak (1940),

            Rindu Bahagia (1960), serta otobiografi Semangat Merdeka
            (1985).

                    Pengarang  perempuan  yang  muncul  pada  periode
            ini adalah Hamidah (nama lain Fatimah Hasan Delais) yang

            menulis novel Kehilangan Mestika (1935). Selain itu, ada

            Selasih (alias Sariamin atau Seluguri) yang menulis novel
            Kalau  Tak  Untung  (1933),  Pengaruh  Keadaan  (1937),

            Rangkaian Sastra (1952), dan Panca Juara (1981).
                    Pada  periode  ini,  muncul  pengarang  dan  ulama

            besar bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah (dikenal
            sebagai Hamka). Sebelum menjadi ulama, ia adalah murid

            dari  H.O.S. Tjokroaminoto  dan  pernah  dianugerahi  gelar

            Doctor  Honoris  Causa  dari  Universitas Al Azhar,  Kairo
            (Mesir).

                    Karya  penting  Hamka  adalah  novel  "Di  Bawah

            Lindungan Kabah" (1938) yang memiliki kuatnya nuansa
            keislaman  dibandingkan  karya  pertamanya  "Dijemput

                                        32
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43