Page 16 - Demo
P. 16
Ingoude Company Employee Handbook2) Perubahan Kepentingan Politik dan KolonialSelain faktor ekonomi, perubahan kepentingan politik jugamemengaruhi kebijakan kolonial Belanda. Setelah memperolehkeuntungan besar dari Hindia Belanda, Belanda mulai memikirkanstabilitas jangka panjang wilayah jajahannya. Para pejabat kolonialmenyadari bahwa penindasan berlebihan terhadap rakyat pribumidapat memicu pemberontakan dan ketidakstabilan politik. Oleh karenaitu, Belanda mulai memperkenalkan kebijakan baru yang lebih %u201clunak%u201d,dengan dalih pembangunan dan kesejahteraan rakyat pribumi,meskipun pada hakikatnya tetap bersifat kolonial. Perubahan arahpolitik ini akhirnya melahirkan Politik Etis (Ethische Politiek) padaawal abad ke-20 sebagai bentuk %u201cbalas budi%u201d atas penderitaan rakyatakibat sistem tanam paksa.3) Kerugian dan Ketidakefisienan dalam PelaksanaanAwalnya, Cultuurstelsel memberikan keuntungan besar bagi Belandamelalui hasil ekspor tanaman seperti kopi, tebu, nila, dan teh. Namun,seiring berjalannya waktu, sistem ini mulai menunjukkan tanda-tandaketidakefisienan ekonomi. Tanah pertanian banyak yang rusak akibatpenanaman terus-menerus tanpa peremajaan, dan produktivitas rakyatmenurun drastis. Selain itu, korupsi pejabat lokal dan penyelewenganhasil panen menyebabkan keuntungan yang diterima pemerintah tidaksebesar yang diharapkan. Dalam beberapa wilayah, rakyat sudah terlalumiskin dan lemah untuk memenuhi kewajiban tanam paksa, sehinggahasil pertanian ekspor menurun. Dengan biaya pengawasan yang tinggidan hasil yang menurun, Cultuurstelsel perlahan menjadi tidakmenguntungkan lagi.14

