Page 100 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 100
terutama negara dengan hasil sumber daya alamnya yang kaya. Salah
satunya adalah Indonesia.
Kedatangan mereka di Nusantara membawa dampak yang
cukup panjang dalam banyak hal, terutama masalah sosial, politik
dan ekonomi. Dengan tujuan ekonomi yang mereka bawa untuk
mengeruk hasil bumi Nusantara mengikuti terhadap perubahan sosial
dan ekonomi. Tatanan budaya lokal yang sudah lama ada di
Nusantara secara perlahan terpengaruh oleh kebijakan politik yang
diusung oleh bangsa Eropa. Eksplotasi secara masiv dilakukan baik
terhadap alam maupun hasil bumi. Kedatangan bangsa Eropa di
Nusantara dimulai dari wilayah Nusantara bagian timur yaitu Maluku.
Ketika Portugis berhasil merebut Malaka pada tahun 1511 ekspansi
mereka terus berlanjut ke Maluku kedatangan mereka pada mulanya
disambut dengan baik oleh dua Kerajaan besar yang ada di Maluku
pada saat itu, Ternate dan Tidore.
Di Maluku Utara bangsa Spanyol dapat menjalin hubungan
diplomasi dengan Uli Siwa di Tidore, sedangkan bangsa Portugis
menjalin hubungan diplomasi dengan Uli Lima di Ternate. Pada saat
yang bersamaan waktu itu di Maluku Utara, sedang terjadi
perselisihan antar suku yang tergabung dalam Uli Siwa (Tidore) dan
Uli Lima (Ternate). Tetapi pertentangan antar suku ini tidak
menimbulkan permasalahan yang berkepanjangan. Karena pada saat
bangsa Spanyol dan Portugis berusaha untuk mencampuri urusan
perdagangan dan pemerintahan dan berusaha memihak pada kedua
belah pihak yang sedang bertikai. Namun dari pertentangan tersebut
ada kelompok di Maluku yang menolak dengan keras kehadiran
bangsa di Eropa tanah mereka, didalam pertentangan tersebut ada
perstuan, maka rakyat Maluku Utara dapat bersatu untuk
menghadapi bangsa Portugis maupun Spanyol. Tokoh yang terkenal
dari Maluku Utara (Ternate), yaitu Sultan Hairun dan kemudian
diteruskan oleh puteranya , yaitu Sultan Baabullah. Sejak
Juliandry Kurniawan Junaidi, M.Pd. 91

