Page 14 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 14
pedagang-pedagang dari Arab, India, Persia, dan Cina (Aftah et al.,
2022).
Peran kesultanan dalam penyebaran agama Islam sangat
signifikan. Kesultanan-kesultanan ini berfungsi sebagai pusat dakwah
Islam, di mana para sultan memfasilitasi penyebaran ajaran agama
melalui lembaga keagamaan dan perdagangan (Sartika & Sartika,
2021). Ulama dan pedagang Muslim dari luar, terutama dari Gujarat
dan Arab, memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan
mengajarkan Islam kepada masyarakat setempat (Anafah, 2017).
Kesultanan juga mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam sistem
pemerintahan dan hukum, misalnya melalui penerapan syariah
sebagai dasar hukum kerajaan. Hal ini menciptakan legitimasi politik
dan keagamaan bagi para sultan sebagai pemimpin agama dan
negara.
Sistem politik kesultanan Nusantara umumnya berbasis
monarki, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan sultan yang
dipandang sebagai wakil Tuhan di bumi (Hanif & Dwi, 2021). Sultan
memegang kendali atas pemerintahan dan bertanggung jawab atas
kesejahteraan rakyat. Struktur politiknya hierarkis, dengan jabatan
seperti bendahara, panglima, dan mangkubumi sebagai pejabat tinggi
yang membantu menjalankan pemerintahan (Abbas et al., 2023).
Budaya kesultanan dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam yang tercermin
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, seni, dan arsitektur. Tradisi
Islam seperti pengajian, penulisan naskah keagamaan, dan pendirian
masjid agung menjadi bagian integral dari kebudayaan kesultanan,
yang kemudian menyebar ke seluruh Nusantara sebagai bagian dari
identitas Islam lokal (Jannati et al., 2021).
1.5. Interaksi dan Akulturasi dengan Pengaruh Luar
Pengaruh Hindu-Buddha dalam kebudayaan Nusantara dimulai
sejak abad pertama Masehi dan berlangsung selama lebih dari seribu
La Ode Muhammad Rauda Agus Udaya Manarfa, S.Sos, M.Si. 5

