Page 171 - Sejarah Nasional Indonesia
        P. 171
     Kemunculan Orde Baru ditandai dengan dibentuknya TRITURA
            atau Tri Tuntutan Rakyat yang merupakan ide perjuangan Angkatan
            66/KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). TRITURA terdiri dari
            tiga  tuntutan,  yaitu  pembubaran  PKI  (Partai  Komunis  Indonesia),
            perombakan  Kabinet Dwikora,  dan  penurunan  harga.  Orde  baru  ini
            bermula dari tahun 1966 sampai tahun 1998.
                  Tuntutan  ini  bertambah  banyak  karena  sikap  Presiden
            Soekarno  yang  bertolak  belakang  dengan  aksi  mereka.  Puncaknya,
            peristiwa G30S/PKI membuat kepercayaan rakyat Indonesia terhadap
            Presiden Soekarno menurun. G30S/PKI menjadi salah satu penyebab
            menurunnya kredibilitas Soekarno, dan membuatnya mengeluarkan
            surat  perintah  kepada  Letjen  Soeharto,  yang  dikenal  sebagai
            Supersemar  (Surat  Perintah  Sebelas  Maret).  Dalam  surat  tersebut,
            Soekarno  menunjuk  Soeharto  melakukan  segala  tindakan  demi
            keamanan,  ketenangan,  dan  stabilitas  politik.  Supersemar  menjadi
            titik  awal  berkembangnya  kekuasaan  Orde  Baru  yang  berlangsung
            dari 1966 sampai 1998.
                  Dalam  jangka  waktu  tersebut,  pembangunan  nasional
            berkembang  pesat.  Sistem  pemerintahan  pada  masa  Orde  Baru
            adalah presidensial dengan bentuk pemerintahan Republik, dan UUD
            1945  sebagai  dasar  konstitusinya.  Dalam  masa  ini,  terjadi  banyak
            perubahan  politik  dan  ekonomi,  di  mana  sektor  perekonomian
            berkembang  pesat  meski  dibarengi  dengan  praktik  korupsi.  Lewat
            beberapa kebijakannya, politik dan ekonomi negara juga bertambah
            kuat. Namun, kondisi ini menurun ketika terjadi krisis moneter pada
            1997.
                  Peristiwa  G30S/PKI  adalah  salah  satu  penyebab  menurunnya
            kredibilitas Soekarno dan membuatnya mengeluarkan Surat Perintah
            kepada Letjen Soeharto yang disebut Surat Perintah 11 Maret 1966
            (Supersemar).  Dalam  Surat  Perintah  tersebut  Soekarno  menunjuk
            Soeharto  untuk  melakukan  segala  tindakan  demi  keamanan,
                                     Dr. Zulfa, S. Pd., M.Pd., M.Hum    162
     	
