Page 175 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 175
11.3. Akhir Masa Pemerintahan Orde Baru
1. Krisis dan Reformasi
Pada akhir 1990-an, krisis ekonomi Asia memicu ketidakpuasan
yang meluas. Inflasi tinggi, pengangguran, dan kemiskinan
meningkat, yang menyebabkan demonstrasi besar-besaran. Akhir
Orde Baru banyaknya Tekanan rakyat mendorong Soeharto untuk
mengundurkan diri pada Mei 1998, menandai berakhirnya rezim
Orde Baru dan memasuki era Reformasi.
Pelaksanaan pemerintahan Orde Baru meninggalkan warisan
yang kompleks, dengan pencapaian dalam pembangunan ekonomi
tetapi juga banyak pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan
kebebasan politik. Keruntuhan Orde Baru di Indonesia terjadi pada
akhir 1990-an, dipicu oleh berbagai faktor yang berkontribusi
terhadap krisis politik dan sosial. Berikut adalah beberapa aspek
penting dalam keruntuhan rezim ini:
a. Krisis Ekonomi
Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah, dengan nilai
tukar rupiah anjlok, inflasi meningkat, dan banyak perusahaan
bangkrut. Krisis ini menyebabkan meningkatnya pengangguran dan
kemiskinan.
b. Kebijakan Ekonomi yang Gagal
Ketidakpuasan terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap
korup dan tidak efektif memperburuk situasi. Banyak rakyat merasa
bahwa hanya segelintir orang yang diuntungkan dari pertumbuhan
ekonomi yang ada.
c. Birokrasi Korup dan Nepotisme
Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin umum di
berbagai tingkatan pemerintahan dan bisnis. Hal ini menimbulkan
ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Kritik dan Penolakan,
Semakin banyak suara kritis dari masyarakat dan aktivis yang
menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Dr. Zulfa, S. Pd., M.Pd., M.Hum 166

