Page 75 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 75

tercatat nama di Sumatera yakni Fansur. Nama Fansur adalah nama
            dari  Pancur,  yakni  sebuah  tempat  di  Tapanuli,  Sumatera  Utara.
            Daerah tersebut kaya akan kapur barus (kamfer). Di duga di tempat
            tersebut,  orang-orang  Nestorian  dari  Malabar  telah  datang  dan
            memberitakan Injil (Sepmady Hutahaean, 2020).
                  Perkembangan agama Kristen (Katolik Roma) di Indonesia baru
            dibicarakan  lagi  dalam  beberapa  sumber  yakni  pada  abad  ke  16
            seterkaitan  dengan  imperialisme  Barat  di  Indonesia  (Portugis  dan
            Spanyol)  yaitu  di  Maluku, Flores  dan  NTT. Pada masa  inilah  agama
            Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi dari imperialisme
            lama yang dikenal dengan istilah 3 G yakni Gold, Glory dan Gospel.
            Dalam  aktivitas  perdagangan  Portugis  dan  Belanda,  mereka  juga
            mengikutkan para misionaris yang melakukan pengkabaran Injil.
                  Sementara itu, Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan di
            Indonesia  pada  abad  16  (Müller-Krüger,  1966).  Penyebaran  misi
            Protestan di Indonesia meliputi 2 tahap yakni pada masa VOC (1602-
            1799) dan pada masa Hindia Belanda (1800-1942). Oleh pemerintah
            Belanda,  VOC  diharuskan  menyebarkan  misi  Kristen,  hal  itu
            tercantum  dalam  pasal  ikatan  kontrak  antara  VOC  dan  pemerintah
            Belanda tentang kekristenan , oleh sebab itulah dalam struktur VOC
            terdapat sebuah bidang yang memuat misi kekristenan yang menjadi
            bagian  dalam  Department  of  Education,  Worship  and  Industry
            (Klinken, 2003).
                  Setelah  menghancurkan  kekuatan  Portugis,  VOC  melakukan
            pengkonversian agama penduduk dari Katolik ke Protestan terutama
            di  daerah  seperti  Maluku  dan  Timur  kecuali  Katolik  di  Flores  dan
            pulau-pulau  sekitar  karena  tidak  menguntungkan  secara  ekonomi
            (Simatupang, 1976); (Intan, 2017) agar loyalitas penduduk berpindah
            dari  Portugis  ke  Belanda.  Karena  misi  Protestan  menguntungkan
            secara  ekonomi,  maka  VOC  telah  mengirimkan  Pendeta  254  orang
            dan  konselor  Kristen  800  orang  selama  kurun  1602-1800  (Müller-

                                     Dr. Meri Erawati., S.S., M.Hum  66
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80