Page 35 - Wisata Kuliner
P. 35
tuhan pengunjung, mendorong penyebaran kunjungan secara
merata dan memberikan pengalaman wisata yang terbaik.
Penerapan manajemen pengunjung hendaknya diseusiakan de-
ngan kebutuhan obyek wista dan wisatawan.
Dalam manajemen pengunjung terdapat dua elemen dasar
seperti berikut ini:
a. Mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan persyaratan
dari obyek wisata dan pengunjung
b. Menjadi bagian penting dalam pengembangan dan pengelo-
laan suatu obyek wisata
Pada intinya, manajemen pengunjung merupakan pe-
luang untuk mempengaruhi pergerakan pengunjung, me-
menuhi kebutuhan pengunjung, mendorong penyebaran
kunjungan secara merata dan memberikan pengalaman wisata
yang terbaik. Penerapan manajemen pengunjung hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan obyek wisata dan wisatawan.
Pada dasarnya, ada dua cara menerapkan manajemen
pengunjung sebagai berikut:
a. Cara keras (hard measure), yaitu memaksa pengunjung
untuk bertingkah laku sesuai dengan keinginan pengelola
obyek wiata dengan cara sebagai berikut:
1) Menutup sebagian atau seluruh area wiasta untuk per-
baikan dan perawatan.
Cara ini biasa diterapkan di obyek wisata yang terdiri
dari zona-zona wisata. Pengelola dapat menutuparea
yang dianggap sudah melebihi kapasitas atau perlu
perawatan. Sebagai contoh, pengelola Dunia Fantasi
dapat menutup arena permainan Turbo Tur jika diang-
gap sudah melebihi kapasitas daya tampung dan mesin-
mesin permainan perlu diistirahatkan.
2) Memperketat waktu kunjungan di obyek wisata
Cara ini diterapkan untuk obyek wisata yang memiliki
waktu kunjungan. Pengelola dapat memperketat waktu
kunjungan. Misalnya Musem Nasional memberlakukan
jam buka pada pukul 08.30 - 14.30 Wib, Selasa s.d. Kamis
27 | Manajemen Pengunjung Wisata

