Page 75 - Bahan Ajar Akuntansi Keuangan 2
P. 75
penghasilan pembiayaan didasarkan pada pola yang mecerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto lessor dalam sewa pembiayaan.
Untuk mencerminkan tingkat hasil periodik konstan, metode suku bunga efektif
harus digunakan, dengan demikian dalam sewa pembiayaan lessor harus:
a. Menentukan investasi bruto dan nilai kininya untuk menghitung nilai tercatat
piutang sewa dan jumlah pendapatan bunga yang diakui selama masa sewa.
b. Membuat skedul amortisasi menentukan jumlah pendapatan bunga yang diakui
disetiap periode.
Contoh 2
Pada tanggal 1 januari 2021, PT Sejahtera Leasing menyewakan sebuah mesin kepada
PT Maju Manufakturing, syarat-syarat perjanjian sewa mencakup:
a. Masa sewa tidak dapat dibatalkan selama empat tahun, tanpa opsi perpanjangan dan
opsi pembelian.
b. Pembayaran sewa sebesar Rp.10 Juta pertahun ditambah biaya pelaksanaan sebesar
Rp1 Juta per tahun yang harus dibayar oleh PT Maju Manufaturing pada tanggal 31
Desember setiap tahun, dimulai dari tanggal 31 Desember 2021.
c. Biaya rental (setelah memperhitungkan nilai residu sebesar Rp7 Juta di akhir sewa,
yang tidak dijamin oleh kedua pihak) ditentukan berdasarkan tingkat pengembalian
sebesar 10% untuk PT Sejahtera Leasing.
d. Mesin merupakan mesin baru pada tanggal 1 Januari 2021 dan diperkirakkan
memiliki umur manfaat lima tahun.
1. Perhitungan investasi bruto dan nilai kininya:
Anuitas biasa sebesar Rp.10 Juta untuk 4 Tahun empat periode ditambah nilai
residu yang tidak dijamin Rp7 Juta di akhir periode keempat = Rp. 47 Juta
Tingkat diskonto 10%
Nilai kini : (Rp 10 Juta x 3,16986) + (Rp7 juta x 0,68301)= Rp 36.480.000.
2. Skedul amortisasi penghasilan pembiayaan sebesar Rp 10.520.000 (Rp
47.000.000 – Rp 36.480.000)
Tgl Pembayaran Bunga Jumlah pokok Liabilitas sewa
sewa (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) 4 5
1 2 3
71