Page 70 - Bahan Ajar Akuntansi Keuangan 2
P. 70
Aset sewaan dalam sewa pembiayaan yang dicatat sebagai aset tetap dalam pembukuan
lessee harus diperlakukan sesuai dengan PSAK 16 (aset tetap) dan kebijakan akuntansi
serupa yang digunakan untuk memperhitungkan aset tetap lain yang sifatnya sama.
Aset sewaan harus disusutkan selama umur manfaatnya jika lessee akan mendapatkan
hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Lessee juga diwajibkan mencatat kewajiban
yang timbul dari sewa pembiayaan dalam jumlah yang sama dengan aset sewaan.
Contoh 1:
Pada tanggal 1 januari 2021 PT. Maju melakukan perjanjian sewa untuk menyewa
sebuah peralatan dari PT. Sejahtera Leasing
Syarat-syarat pejanjian mencakup:
a. Masa sewa tidak dapat dibatalkan selama empat tahun, tanpa opsi perpanjangan
atau opsi pembelian.
b. Biaya sewa sebesar Rp 10 Juta per tahun harus dibayar oleh PT. Maju pada setiap
tanggal 31 Desember selama empat tahun, terhitung mulai 31 Desember 2021.
c. PT. Maju menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan seluruh aset
tetapnya (dengan asumsi tanpa nilai residu kecuali disebutkan lain) dan metode
suku bunga efektif untuk mengalokasikan beban keuangan.
Penyelesaian:
Sewa ini harus diklasifikasikan dalam sewa pembiayaan karena masa sewa selama
empat tahun mencakup sebagian besar dari (>75%) umur manfaat peralatan yaitu lima
tahun. Oleh karenanya tiga perhitungan awal harus dilakukan, yaitu:
a. Perhitungan nilai kini pembayaran sewa minimum
pembayaran sewa minimum anuitas biasa sebesar Rp 10 Juta untuk 4 tahun = Rp
40 Juta
tingkat diskonto 5%
nilai kini = Rp 10 juta X 3,5459 = Rp. 35.549.000,-
karena nilai kini pembayaran sewa minium kurang dari nilai wajar peralatan,
peralatan sewaan harus dikapitalisasi dan liabilitas dalam pembukuan PT. Maju
sebesar Rp 35.459.000
b. Beban penyusutan peralatan sewaan adalah sebesar Rp 8.865.000 (Rp
35.459.000/4 thun) untuk setiap tahunnya dari 2021 hingga 2024
66