Page 8 - emodul percobaan
P. 8
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 3, 2016 (hal 144-154)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
harian. Pembelajaran menggunakan modul bahwa metode Discovery memiliki pengaruh
dapat menambah waktu belajar siswa sehingga yang sangat signifikan terhadap pencapain
memperpendek perbedaan waktu belajar siswa belajar siswa dengan meningkatkan retensi
kelas atas dan siswa kelas bawah. Selain itu pengetahuan dan menambah rasa percaya diri
juga meminimalkan ketergantungan siswa siswa. Kemudian Yang et al (2010) dalam
untuk belajar dengan guru. Sependapat dengan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa
Daryanto (2013) yang menyatakan bahwa retensi konsep siswa lebih tinggi, khususnya
salah satu karakteristik modul adalah self untuk siswa atas dan siswa menengah yang
instruction yaitu karakter modul yang melakukan pembelajaran induktif melalui
memungkinkan seseorang belajar secara model Discovery Learning. Oleh karena itu,
mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. walaupun pada saat dilakukan post-test pada
Tetapi pada kelas modul, terdapat 2 siswa yang kelas modul terdapat jeda selama 2 minggu
tidak lulus KKM. Hal ini dikarenakan 2 siswa tetapi hasil tesnya tetap jauh lebih baik
tersebut pada pertemuan pertama tidak dibandingkan nilai tes pada Existing Class.
mengikuti pembelajaran dari awal. Karena Didasarkan pada perbedaan hasil nilai
menurut Dorin (2009) menyatakan bahwa tes pada aspek sosial, aspek keterampilan dan
dalam pembelajaran berbasis penemuan aspek pengetahuan maka dapat disimpulkan
peserta didik akan mengalami kesulitan ketika bahwa modul biologi berbasis Discovery
tertinggal dan tidak berpartisipasi, sedangkan learning efektif untuk memberdayakan hasil
peserta didik yang dapat mengasimilasi materi belajar siswa. Hasil penelitian sependapat
dengan cepat akan dapat mengikuti dengan Joolingan (2007) yang menyatakan
pembelajaran lebih baik. Adapun data hasil bahwa alat bantu kognitif sangat bermanfaat
pengujian dapat dilihat pada tabel 4. dalam pembelajaran model Discovery
Learning dikarenakan pada pembelajaran
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Rentang Nilai Hasil Tes Discovery Learning siswa akan merancang
Distriusi Frekuensi Siswa suatu percobaan dan hipotesis yang dimana
Rentang Nilai
Existing Class Kelas Modul jawaban dari hipotesis tersebut dapat
65-70 3 0 disimulasikan terlebih dahulu. Sejalan juga
71-76 2 1
77-82 9 5 dengan Stave (2011) yang menyatakan bahwa
83-88 7 9 pembelajaran menggunakan model Discovery
89-94 3 7 Learning menggunakan simulasi hasil awal
95-100 0 2 secara khusus menunjukkan bahwa simulasi
Jumlah Siswa 24 24 dapat membantu siswa memahami dan
menjelaskan hubungan antara aliran dan
Karakteristik dari model Discovery
learning yang membuat siswa aktif dalam timbunan (pencemaran) dibandingkan siswa
yang tidak menggunakan simulasi. Menurut
penemuan konsep secara mandiri dapat
meningkatkan daya ingat siswa. Hal ini dapat Putrayasa dkk (2014) mengatakan bahwa
model pembelajaran Discovery Learning dan
dibuktikan dengan hasil nilai tes kognitif untuk minat belajar berpengaruh terhadap hasil
kelas modul rata-rata nilainya lebih besar dari
pada nilai rata-rata existing class. Padahal pada belajar IPA siswa. Kemudian menurut
Riandari
penelitiannya
dalam
(2014)
saat melakukan uji kognitif terjadi jeda selama menyatakan bahwa modul Guided discovery
2 minggu tetapi hasil belajar kelas modul tetap
lebih baik. Sependapat dengan Bruner dalam learning efektif meningkat hasil belajar siswa
aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Dahar (2006: 80) yang menyatakan salah satu
kebaikan model Discovery learning adalah
pengetahuan itu bertahan lama atau lama Simpulan dan Rekomendasi
diingat atau lebih mudah diingat bila
dibandingkan dengan pengetahuan yang Simpulan dari penelitian ini adalah
dipelajarai dengan cara-cara lain. Sependapat modul biologi hasil pengembangan memiliki
dengan Uside et al (2013) yang menyatakan karakteristik dilengkapi basis model Discovery
151

