Page 8 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 8
meyakini bahwa satu-satunya yang berhak disembah, satu-
satunya yang berhak menerima ibadah kita, menerima
puncak perendahan diri kita adalah Allah subhanahu wa
ta‟ala, selain itu kita juga wajib meyakini bahwa Allah
subhanahu wa ta‟ala tidak menyerupai sesuatupun dari
makhluk-Nya, Allah ta‟ala berfirman dalam al-Quran :
ِ َِ
ْ ِ
11 ىروضمإ ُيْ ِ صحمإ عَمسمإ وُُو ء َ شَ ِ لِْثكَ سُْم َ ﴿
ْ ﴾
َ
ٌ ْ َ
َ ُ َّ َ
“Bahwa Allah subhanahu wa ta‟ala tidak menyerupai sesuatupun
dari makhluk-Nya dan tidak ada sesuatupun dari makhluk
yang menyerupai-Nya”.
Kalau makhluk ini ada dua; ada benda dan sifat benda,
benda itu ada dua; ada benda yang bisa dipegang oleh tangan
seperti manusia, tumbuh-tumbuhan, pepohonan, benda-
benda padat dan ada makhluk yang tidak bisa dipegang oleh
tangan seperti cahaya, kegelapan, roh, angin dan lain
sebagainya.
Berarti Allah subhanahu wa ta‟ala tidak menyerupai semua
itu, Allah bukan manusia, Allah bukan manusia raksasa yang
punya anggota badan yang besar, punya muka besar, tangan
besar, kaki besar, tidak.
Allah subhanahu wa ta‟ala bukan menyerupai benda padat,
Allah ta‟ala bukan cahaya, bukan roh, bukan angin, Allah
tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya dan Allah
subhanahu wa ta‟ala tidak boleh disifati dengan sifat-sifat
makhluk, tidak boleh dikatakan Allah ta‟ala melahirkan,
Allah ta‟ala dilahirkan, tidak boleh dikatakan Allah ta‟ala
mengantuk, Allah ta‟ala tidur, tidak boleh dikatakan Allah
ta‟ala berjalan, duduk, bersemayam, turun dari atas ke
bawah, naik dari bawah ke atas dan lain sebagainya,
semuanya itu adalah sifat-sifat makhluk yang tidak boleh
disandarkan kepada Allah subhanahu wa ta‟ala. Inilah cara-
cara atau ketentuan-ketentuan bagaimana kita beriman
kepada Allah subhanahu wa ta‟ala.
Beriman kepada Rasulullah artinya meyakini bahwa
Muhammad ibnu Abdillah yang berasal dari bangsa arab
suku Quraisy adalah hamba Allah dan utusan-Nya kepada
seluruh umat manusia dan jin, kita semuanya wajib
8