Page 130 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 130

Muru’ah I
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    surau”, antara lain yang selalu hadir mendengar laporan-
                    laporannya, ialah Bu ya Zas, Agus Hakim, Isa Anshari, dan
                    kadang-kadang gurunya, Buya A.R. Sutan Mansur.

                        “Saya sudah punya sedikit pengalaman berdiskusi dengan
                    kaum intelektual didikan Barat itu. Sama saja dengan kita di
                    surau dulu.Mereka menyebutnya seminar atau simposium,
                    kita menyebut nya Muzakarah dan Buhuts,” ceritanya.
                        “Bagaimana tentang bahasa Belanda dan Inggris?”
                    tanya kawan-kawannya yang tahu bahwa Ayah tak pandai
                    berbahasa itu.

                        “Mereka juga tidak pandai bahasa  Arab,” kilahnya,
                    membuat yang lainnya tersenyum.
                        Sebagai anggota biasa Partai Masyumi,  Ayah terpilih
                    menjadi Anggota Konstituante dalam Pemilihan Umum 1955.
                    Seingat saya, empat kali  Ayah mendapat kepercayaan dari
                    Fraksinya untuk berpidato dalam Sidang Umum lembaga
                    pembuat UUD itu. Pertama, tatkala membica rakan tentang
                    bahasa. Ini membuktikan pengakuan Fraksi bahwa soal bahasa,
                    Buyalah ahlinya. Dalam pidatonya antara lain dikatakan bahwa
                    bahasa Arab bukanlah bahasa asing, bagi mayoritas bangsa
                    Indonesia. Kemudian pembahasan Hak-Hak Asasi Manusia,
                    Dasar Negara, dan terakhir ketika menyambut pidato Presiden
                    Soekarno yang berjudul “Res Publica”, yang mengajak kembali
                    ke UUD 1945 dan Kabinet Kaki Empat.
                        Baik dalam pergaulannya dengan para budayawan
                    maupun di fo rum politik, Ayah selalu bermawas diri. “Ayah
                    orang kampung.  Tak pernah mendapat pendidikan tinggi
                    seperti kawan-kawan itu,” demikian selalu dikatakannya.





                                                                         113

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:51 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   113
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   113      1/13/2017   6:18:51 PM
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135