Page 131 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 131

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     Namun di rak bukunya, Ayah memiliki sejumlah buku-
                 buku tentang sejarah, kebudayaan, falsafah, sastra, dan
                 politik, serta sejumlah karya pengarang-pengarang barat yang
                 telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Ayah membaca
                 Albert Camus, Jean Paul Sartre, William James, sampai Karl
                 Marx. Semuanya dalam bahasa Arab. Pada waktu itu belum
                 banyak kaum cendekiawan pesantren yang menaruh minat
                 pada kebudayaan dan sejarah, apalagi turut ambil bagian
                 dalam forum-forum nasional. Oleh karena itu, Ayah selalu
                 mengajak kawan -kawannya agar tidak semua terjun dalam
                 parlemen dan politik.

                     “Soal-soal kebudayaan tak kurang pentingnya,” ujarnya
                 dalam suatu rapat Pemimpin Pusat Muhammadiyah. Diakuinya
                 bahwa pihak-pihak di luar Islam yang berpendidikan barat,
                 memandang rendah orang-orang santri atau surau, tapi ki ta
                 tak boleh rendah diri di hadapan mereka. Muru’ah..., yang
                 diartikan  sebagai harga diri, harus kita tunjukkan di hadapan
                 mereka. Kita harus berani menerjunkan diri di lapangan itu,
                 karena baha sa yang mengancam Islam dari sektor kebudayaan
                 lebih besar, diban ding sektor politik.
                     Dia menunjuk pada usaha-usaha kaum Komunis
                 dengan organisasi  LEKRA-nya yang mempropagandakan
                 kebudayaan rakyat,yang berarti kebudayaan  Ateis.  Ayah
                 juga curiga terhadap besarnya minat sarjana-sarjana Kristen
                 mempelajari bahasa Indonesia dan kebudayaan daerah,
                 terutama kebudayaan Jawa. “Usaha mereka itu pasti tak
                 lepas dari tujuan mengkristenkan bangsa Indonesia.” Latar
                 belakang Kristen menghidupkan kembali Kejawen, tak lain
                 untuk kristenisasi. Maka kawan-kawan di Yogya (maksudnya
                 Pemimpin Muhammadiyah yang berpusat di Yogya) harus


                 114                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:51 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   114
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   114      1/13/2017   6:18:51 PM
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136