Page 137 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 137

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     Waktu itu, Ayah sedang giat meramaikan Masjid Agung
                 Al-Azhar yang berdiri di depan rumah, Jalan Raden Patah III.
                 Keputusannya berhenti menjadi pegawai negeri diketahui oleh
                 kawan-kawan seperjuangannya di berbagai daerah. Surat-
                 surat pun berdatangan merestuinya, disertai permintaan untuk
                 datang ke daerah-daerah, dari Medan, Aceh, Banjarmasin,
                 Ujung Pandang, dan lain-lain.

                     “Lihat Ummi,” katanya. “Allah benar-benar Mahakuasa.
                 Mesti bukan pegawai tinggi, Ayah masih bisa naik pesawat
                 terbang ke sana-kemari.”
                     “Dulu kita menunggu rezeki setiap akhir bulan, tapi
                 sekarang rezeki datang tiap hari,” jawab Ummi pula.

                     Bukan hanya daerah yang mengundangnya, masjid-
                 masjid di Jakarta pun mulai ramai dengan kegiatan-kegiatan
                 pengajian. Kalau sebelumnya masyarakat Islam Jakarta men-
                 curigai para mubalig atau ulama-ulama yang datang dari
                 “seberang”, terutama mubalig-mubalig Muhammadiyah, maka
                 pada akhir 1950 atau awal 1960, tampak perubahan-perubahan
                 dengan mulai banyaknya ulama-ulama “seberang” mengisi
                 acara di masjid-masjid Jakarta. Ayah pun setiap hari dipanggil
                 berkhutbah, berdakwah di masjid-masjid Jakarta.
                     Dengan semakin ramainya perkembangan penduduk
                 Jakarta akibat meningkatnya urbanisasi, terutama orang-orang
                 dari Minang setelah meletusnya peristiwa PRRI, membuat
                 Ayah lebih sibuk berdakwah di masjid-masjid Jakarta. Masjid
                 Agung Al-Azhar sendiri mulai ramai pula dikunjungi, deng an
                 aneka kegiatannya.
                     Tentang masjid yang berlokasi di sekitar orang-
                 orang  gedongan itu, mulanya dirasakan serba sulit untuk



                 120                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:52 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   120
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   120      1/13/2017   6:18:52 PM
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142