Page 212 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 212

Terpegang di Pangkal Bedil
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                        telah membuat perjanjian dengan Sayyidina  Amr bin
                        ‘Ash seketika kuasa Islam masuk ke sana. Agama mereka
                        dibela, gereja dan biara mereka dilindungi, bahkan
                        dipertahankan sehingga sekarang di semua negeri Islam,
                        kita lihat saksi yang hidup dari pelaksanaan isi ayat ini.

                            Namun, coba saudaraku kaum Muslimin perhatikan
                        nasib Islam di Spanyol. Tujuh ratus tahun lamanya Islam
                        menguasai negeri itu, dua kali lebih lama dari penjajahan
                        Belanda atas negeri kita ini. Islam terusir dari sana dan
                        dikikis habis. Tidak ada toleransi sama sekali, melainkan
                        menghancurkan dan melepaskan segala dendam.
                            Ayat yang saya sebutkan tadi, dikuatkan lagi oleh
                        sabda Nabi Saw. sendiri. Beliau memerintahkan umatnya
                        supaya membela golongan agama minoritas dengan
                        perintah yang keras:

                            “Siapa saja yang menyakiti orang zimmi (minoritas)
                        samalah dengan menyakiti diriku.”


                        Ayat-ayat dan hadis-hadis yang saya sebutkan itu adalah
                        pegangan hidup kita. Telah jadi pegangan sejak Islam
                        masuk ke negeri ini. Kita tidak pernah mendengar, atau
                        baru pada saat-saat terakhir mendengar kata “toleransi”.
                        Kita tidak mendengar istilah itu, tapi kita telah memiliki
                        pegang tuntunan Al-Quran tuntunan Nabi, yang orang
                        sekarang boleh menamakannya dengan toleransi.
                            Namun kalau ada usaha orang supaya kita berlapang
                        dada, jangan fanatik, lalu tukarlah kepercayaan kepada
                        Tuhan Yang Maha Esa itu dengan tuhan yang maha tiga,
                        atau berlapang dadalah dengan mengatakan bahwa Nabi



                                                                         195

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:55 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   195
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   195      1/13/2017   6:18:55 PM
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217