Page 23 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 23
Pribadi dan Martabat Buya Hamka
http://pustaka-indo.blogspot.com
Seperempat Abad di Betawi turut dihadirinya sebagai
utusan dari Medan. Dan, sejak H. Mohammad Said, Konsul
Muhammadiyah Sumatra Timur meninggal dunia, Ayahlah
yang terpilih jadi Pemimpin Muhammadiyah Sumatra Timur
sampai Jepang masuk ke Indonesia di tahun 1942. Ayah
menjabat sampai Desember 1945, lalu pindah ke Sumatra
Barat.
Jabatan Buya Hamka di Muhammadiyah seakan tak
ada habisnya. Mulai Mei 1946 dia dipilih oleh Konferensi
Muhammadiyah Sumatra Barat menjadi Ketua Majelis
Pemimpin Muhammadiyah Daerah Sumatra Barat, meng-
gantikan kedudukan S. Y. Sutan Mangkuto yang diang kat
menjadi Bupati R. I. di Solok. Posisi Pemimpin Muham-
madiyah Sumatra Barat ini diembannya sampai Penyerahan
Kedaulatan pada 1949. Buya Hamka pun turut mengadakan
pembangunan Muhammadiyah kembali pada Kongres
Muhammadiyah ke-31 di Yogyakarta pada 1950, dan untuk
selanjutnya turut menyusun Anggaran Dasar Muhammadiyah
yang baru, dan membuat rumusan “Kepribadian Muham-
madiyah”.
Maka, pada Kongres Muhammadiyah ke-32 di Purwo-
kerto tahun 1953, dia terpilih menjadi Anggota Pemimpin
Pusat Muhammadiyah. Luar biasa memang Ayah, selalu
dicalonkan oleh kongres-kongres Muhammadiyah selan-
jutnya (Palembang, Yogyakarta, Makassar, dan Padang)
untuk duduk dalam Kepemimpinan Pusat Muhammadiyah.
Namun, mengingat usia dan kesehatannya yang berkurang,
mulai Kongres di Makassar tahun 1971, Ayah memohon
untuk tidak lagi dicalonkan jadi Anggota Pusat Pemimpin
Muhammadiyah. Sejak Kongres Makassar 1971 itulah,
6
1/13/2017 6:18:34 PM
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 6
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 6 1/13/2017 6:18:34 PM