Page 245 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 245

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 Majelis Ulama itu. Sebab, di situlah berkumpulnya
                 pemimpin-pemimpin formil yang sangat besar pengaruhnya
                 di tengah-tengah rakyat. Dengan bahasa ulama, rakyat
                 diajak berpartisipasi, suatu hal yang mutlak diperlukan bagi
                 suksesnya pem bangunan.

                     Sebagai “kue bika”, dengan tegas-tegas Buya Hamka
                 mengatakan, “Atas berkat rahmat  Allah  Yang Mahakuasa
                 dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur berkehidupan
                 kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini
                 menyatakan kemerdekaannya.” Menurut pendapat kami, di
                 sinilah pokok dan dasar pertama dari berdirinya negara kita.
                 Negara ini berdiri adalah karena pertemuan antara keinginan
                 luhur rakyat Indonesia dan berkat rahmat  Allah.  Artinya,
                 pertemuan antara takdir dan ikhtiar manusia. Kalau tidak ada
                 gabungan yang dua itu, kemerdekaan tidak akan tercapai dan
                 negara tidak akan berdiri.
                     Tentang Pancasila, Ketua Majelis Ulama berpendapat
                 bahwa Sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa tidaklah
                 bisa disamakan atau disejajarkan nilainya dengan sila-sila
                 empat lainnya. Cara mengungkapkan pendirian itu, sangat
                 tegas sebagaimana sikap seorang ulama:

                     “Saya sebagai seorang Muslim tidak dapat berpikir
                 lain dan tidak dapat dipaksa berpikir lain daripada bahwa
                 sila yang pokok, ialah Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha
                 Esa. Kalau sekiranya pemerintah atau Dewan Pertahanan
                 Nasional menganjurkan paham bahwa kelima sila itu
                 sama kedudukannya, maka anjuran pemerintah itu sebagai
                 penguasa, hanyalah akan dianggukkan orang karena takut
                 menentang kekuasaan. Namun, orang akan tetap pada
                 keyakinan hidupnya, yaitu Tauhid.

                 228                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:57 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   228
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   228      1/13/2017   6:18:57 PM
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250