Page 372 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 372

Pembahasan dari Hal Intisari UUD ‘45
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                        Dalam Kongres Bahasa Indonesia di Medan pada 1954,
                    dijelaskan oleh sarjana-sarjana dan ahli-ahli bahasa, bahwa
                    bahasa Indonesia yang menjadi bahasa negara itu berasal dan
                    berdasar dari bahasa Melayu. Karena itu, sampai sekarang
                    Tata Bahasa Indonesia masih tetap Tata Bahasa Melayu.

                        Telah lama ahli-ahli bahasa berpendapat sejak dari
                    Melayu lama (klasik), Kristen, dengan Front Islam yang
                    memohon agar ditambahkan dalam Pasal 29 UUD ‘45
                    kalimat, “Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
                    pemeluk-pemeluknya”, yang membawa kegagalan, sehingga
                    Konstituante gagal total. Presiden Soekarno menyebutkan
                    bahwa “Jakarta Charter” itu memang menjiwai UUD ‘45.
                    Namun, akibat datangnya Orde Baru membuat Dekrit ke
                    seluruh tanah air, bahwa hal itu tidak boleh dibicarakan.
                        Seorang ahli hukum Indonesia yang terkenal, Prof Dr. Mr.
                    Huzairin pernah menyatakan berdasarkan pengetahuannya
                    yang dalam terhadap hukum, bahwasanya Jakarta Charter
                    1945, adalah sebab utama dari timbulnya Proklamasi 17
                    Agustus 1945. Ia adalah laksana suatu “social contract” dari
                    wakil-wakil tiga golongan Indonesia yang akan menciptakan
                    kemerdekaan kelak, yaitu golongan Nasionalis yang diwakili
                    oleh Soekarno, Hatta, Mohammad Yamin, dan Mr. Soebardjo.
                    Golongan Islam yang diwakili oleh H. A. Salim, A. Wahid
                    Hasyim, Abikusno Tjokrosuyoso, dan Abdulkahar Muzakir.
                    Dan, golongan Kristen yang diwakili oleh A. A. Maramis.

                        Menurut Hazairin, dasar hukum dari Jakarta Charter
                    itu kuat sekali. Sehingga sesudah ada Charter itu, barulah
                    Proklamasi dapat dilancarkan. Namun, dengan kekuasaan
                    saja golongan Islam disuruh mengunci mulutnya, tidak boleh



                                                                        355

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:14 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   355
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   355      1/13/2017   6:19:14 PM
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377