Page 211 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 211

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  209
            “Aku  yakin  bahwa  ayahanda  Rasulullah  dan  ibundanya  telah
            dihidupkan kembali keduanya oleh Allah yang hama mulia dan maha
            pencipta...”

            “sehingga  keduanya  bersaksi  bagi  Rasulullah  dengan  kebenaran
            kerasulannya,  maka  sesungguhnya  itu  adalah  kemuliaan  bagi
            Rasulullah”

            “hadits ini siapa yang menilainya sebagai hadits dla’if (lemah) maka
            sungguh  pendapatnya  yang  lemah  dan  dia  terlepas  dari
                       338
            kebenaran” .
                    Namun demikian Syekh Wahbi Ghawaji menuliskan:
                  “Awal  mulanya  Ali  al-Qari  berpendapat  bahwa  kedua  orang
            tua  Rasulullah  bertempat  di  neraka,  bahkan  untuk  ini  ia  telah
            menuliskan  sebuah  risalah.  Namun  kemudian  ia  rujuk  dari
            pendapatnya  tersebut,  al-Hamdu  lillah.  Sebagaimana  kita  dapati
            pernyataannya ini dalam kitab Syarh beliau terhadap kitab asy-Syifa’
            karya al-Qadli ‘Iyadl, yang penulisannya beliau selesaikan pada tahun
            1011 H, artinya sekitar tiga tahun sebelum wafatnya. Di antara yang
            beliau tuliskan di sana sebagai berikut: “Abu Thalib tidak benar prihal
            keislamannya,  sementara  tentang  kedua  orang  tua  Rasulullah  ada
            beberapa  pendapat,  dan  pendapat  yang  lebih  benar  bahwa
            keduanya  termasuk  orang-orang  Islam  sebagaimana  ini  disepakati
            oleh para imam terkemuka, dan sebagaimana telah dijelaskan oleh
                                                                  339
            as-Suyuthi  dalam  tiga  risalahnya  yang  telah  beliau  tuliskan .  Lalu
            tentang hadits dihidupkannya kembali kedua orang tua Rasulullah Ali
            al-Qari  berpendapat  bahwa  pandapat  yang  benar  adalah  yang
            dipegangteguh oleh mayoritas ulama hadits terpercaya (ats-tsiqat),
            sebagaimana  disebutkan  oleh  as-Suyuthi  dalam  tiga  risalah  yang
                          340
            telah ditulisnya .
                    Demikian tulisan Syekh Wahbi Ghawaji al-Albani. Allah A’lam.


                  338  Al-Bayjuri, Tuhfah al-Murid ‘Ala Jawharah at-Tawhid, h. 19
                   339  Lihat Syarh asy-Syifa Bi Ta’rif Huquq al-Musthafa, Ali al-Qari, 1/601
                   340  Ibid, 1/648
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216