Page 56 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 56

54  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

                    (10).  Syekh  Abu  Ali  ibn  Syadzan  meriwayatkan  hadits,  --
            sebagaimana  riwayat  ini  dikutip  oleh  al-Muhibb  ath-Thabari  dalam
            kitab  Dakha-ir  al-‘Uqba,  dan  al-Bazzar  dalam  Musnad-nya--,  dari
            sahabat Abdullah ibn Abbas, berkata:



















            “Ada  sebagian  orang  dari  suku  Quraisy  datang  kepada  Shafiyyah
            binti  Abdil  Muth-thalib,  lalu  mereka  semua  berbicara  dengan
            menyombongkan  apa  yang  ada  di  zaman  jahiliyyah  dahulu,  maka
            Shafiyyah  berkata:  “Dari  kami  [Bani  Abdil  Muth-thalib]  adalah
            Rasulullah”.  Tiba-tiba  mereka  berkata:  “Itu  [sama  saja  dengan]
            pohon  kurma  yang  tumbuh  di  bumi  tandus  tempat  bersarang
            biawak”.  [artinya;  mereka  merendahkan  kakek-kakek  Rasulullah].
            Lalu Shafiyyah mengadukan perkataan mereka itu kepada Rasulullah,
            maka  Rasulullah  marah  dan  menyuruh  Bilal  untuk  menyeru
            [mengumpulkan]  manusia,  setelah  itu  Rasulullah  naik  mimbar,  lalu
            berkata:  “Wahai  sekalian  manusia  siapakah  aku?”,  mereka
            menjawab:  “Engkau  adalah  Rasulullah”,  Rasulullah  berkata:
            “Sebutkanlah nasab-ku”, mereka berkata: “Muhammad ibn Abdullah
            ibn  Abdil  Muth-thalib”,  maka  Rasulullah  bersabda:  “Lalu  mengapa
            ada  sebagian  orang  yang  merendahkan  nasab-ku?!  Demi  Allah
            sesungguhnya  aku  berasal  dari  sebaik-baik  nasab,  dan  sebaik-baik
                           74
            tempat [rahim]” .



                  74  Lihat Dakha-ir al-‘Uqba, Muhibbuddin ath-Thabari, h. 42.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61