Page 58 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 58

56  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            utama  dari  Bani  Hasyim”.  Al-Hafizh  Ibnu  Hajar  al-‘Asqalani  dalam
            kitab  al-Amali  menuliskan:  “Tanda-tanda  ke-sahih-an  dari  hadits-
            hadits tersebut sangat nyata, di atas lebaran-lebaran matn-nya. Dan
            sudah  diketahui  dengan  pasti  bahwa  kebaikan  (khairiyyah),
            pensucian (al-ishthifa’), dan pemilihan (al-ikhtiyar); itu semua berasal
            dari  Allah.  Dan  sesungguhnya  keutamaan  itu  (al-afdlaliyyah)  tidak
            akan pernah berkumpul dengan syirik dan kufur”. (HR. ath-Thabarani
                          76
            dan al-Baihaqi)
            Dalil-dalil Prolog Ke Dua
                    (1).  Syekh  Abdur-Razzaq  dalam  kitab  al-Musannaf
            meriwayatkan dari Ma’mar ibn Juraij, berkata: Telah berkata Sa’id ibn
            al-Musayyib: Telah berkata Ali ibn Abi Thalib:





            “Akan  senantiasa  ada  sepanjang  masa  di  bumi  ini  tujuh  orang
            muslim atau lebih, yang kalaulah bukan karena mereka maka bumi
                                                           77
            ini  dan  sluruth  yang  ada  di  atasnya  akan  hancur” .  Sanad  hadits
            atau  atsar  ini  sahih  sesuai  syarat  dua  imam  terkemuka;  al-Bukhari
            dan Muslim. Selain itu, hadits semacam ini tidak akan diungkapkan
            dengan dasar pemikiran semata, karenanya maka hadits ini dihukumi
            sebagai  hadits  marfu’  [hadits  yang  disandarkan  atau  berasal  dari
                               78
            Rasulullah  langsung] .  Hadits  ini  juga  telah  dikutip  oleh  al-Hafizh






                  76   Diriwayatkan  oleh  Ibnu  Asakir  dalam  Mukhtashar-nya,  2/110,  dan  Ibnu
            Katsir  dalam  al-Bidayah  wa  an-Nihayah,  2/257  yang  ia  sebutkan  dari  riwayat  al-
            Hakim  dalam  al-Mustadrak  dan  al-Baihaqi  dalam  Dala-il  an-Nubuwwah.  Juga
            diriwayatkan  oleh  al-Haitsami  dalam  Majma’  az-Zawa-id,  8/217  yang  ia  sebutkan
            dari riwayat ath-Thabarani dalam Mu’jam al-Awsath.
                  77   al-Hawi  Li  al-Fatawi,  as-Suyuthi,  2/207,  mengutip  dari  al-Mushannaf,
            Abdur-Razzaq.
                  78  Demikian penilian as-Suyuthi dalam Masalik al-Hunfa. Lihat al-Hawi Li al-
            Fatawi, 2/206.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63