Page 53 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 53

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  51









            “Sesungguhnya Allah  menjadikan Ibrahim sebagai pilihan di antara
            anak  Adam,  dan  menjadikannya  [Ibrahim]  sebagai  al-Khalil,
            kemudian  menjadikan  Isma’il  sebagai  pilihan  dari  anak  Ibrahim,
            kemudian  menjadikan  Nizar  sebagai  pilihan  dari  anak  Isma’il,
            kemudian  menjadikan  Mudlar  sebagai  pilihan  dari  akan  Nizar,
            kemudian  menjadikan  Kinanah  sebagai  pilihan  dari  Mudlar,
            kemudian  menjadi  Quraisy  sebagai  pilihan  dari  Kinanah,  kemudian
            menjadikan  Bani  Hasyim  sebagai  pilihan  dari  Quraisy,  kemudian
            menjadikan Banil Muth-thalib sebagai pilihan dari Bani Hasyim, dan
            kemudian  telah  menjadikan  diriku  sebagai  pilihan  dari  Banil  Muth-
                                              68
            thalib”. (HR. Muslim dan at-Tirmidzi) . Hadits ini telah dikutip pula
                                                               69
            oleh Imam al-Muhibb ath-Thabari dalam Dakhair al-‘Uqba .
                    (6).  Imam  Ibn  Sa’d  dalam  ath-Thabaqat  meriwayatkan  dari
            sahabat Abdullah ibn Abbas, berkata: Telah bersabda Rasulullah:








            “Sebaik-baik orang Arab adalah Mudlar, dan  sebaik-baik keturunan
            Mudlar  adalah  Bani  Abdi  Manaf,  dan  sebaik-baik  keturunan  Bani
            Abdi  Manaf  adalah  Bani  Hasyim,  dan  sebaik-baik  keturunan  Bani
            Hasyim  adalah  Bani  Abdil  Muth-thalib,  demi  Allah  tidaklah  suatu
            golongan  terpecah  menjadi  dua  kelompok  dari  semanjak  Adam;







                  68   Shahih  Muslim,  hadits  nomor  2776  pada  Bab  Fadl  Nasab  an-Nabi,  dan
            Sunan at-Tirmidzi, hadits nomor 3609 pada Bab Ma Ja-a Fi Fadl an-Nabi.
                  69  Lihat Dakha-ir al-‘Uqba, Muhibbuddin ath-Thabari, h. 35.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58