Page 48 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 48

46  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

                    “Menurut satu pendapat, Azar bukan ayah nabi Ibrahim, tapi
            dia  adalah  paman  beliau.  Para  ulama  mengambil  dalil  untuk  itu
            dengan  melihat  kepada  beberapa  segi,  di  antaranya;  (satu)  bahwa
            seluruh  ayah  dari  para  nabi  Allah  bukanlah  orang-orang  kafir,  dalil
            menunjukan ini sangat banyak, di antaranya firman Allah:





            “Dia  (Allah)  yang  melihat-mu  (menjaga-mu  wahai  Muhammad)
            ketika  engkau  bangun,  dan  perpindahanmu  (wahai  Muhammad)
            adalah di antara orang-orang ahli sujud” (QS. Asy-Syu’ara’: 219).

                    Dalam makna ayat ini satu pendapat mengatakan bahwa nur
            Rasulullah berpindah dari ahli sujud (ahli ibadah) kepada ahli sujud
            yang  lain.  Dengan  pemahaman  ini  maka  berarti  seluruh  ayahanda
            Rasulullah  ke  atas  dari  moyang-moyang-nya  mereka  semua  adalah
            orang-orang  muslim,  dan  termasuk  di  dalamnya  adalah  ayahanda
            nabi  Ibrahim;  beliau  bukan  termasuk  orang-orang  kafir,  dan  Azar
            adalah paman beliau. Dan dapat pula firman Allah QS. asy-Syu’ara’:
            219  di  atas  dipahami  dari  beberapa  segi  lainnya.  Jika  ada  dalam
            banyak  riwayat  menyebutkan  bahwa  seluruh  orang  tua  para  nabi
            adalah  orang-orang  muslim;  yang  itu  tidak  dapat  dinafikan  [tanpa
            kecuali], maka berarti ayat ini-pun harus diberlakukan secara umum,
            dan  jika  demikian  maka  berarti  disimpulkan  bahwa  benar  adanya
            bahwa ayahanda nabi Ibrahim bukan termasuk di antara orang-orang
                               61
            penyembah berhala” .
                    Kemudian  al-Fakhrurrazi  juga  menuliskan:  “Dan  di  antara
            dalil  yang  menunjukan  bahwa  seluruh  moyang  Rasulullah  bukan
            orang-orang  kafir  adalah  sabda  Rasulullah  sendiri,  mengatakan:
            “Senantiasa aku berpindah dari berbagai tulang rusuk kaum laki-laki
            yang suci kepada rahim-rahim perempuan yang suci”, lalu Allah juga
            berfirman:  “Sesungguhnya  orang-orang  musyrik  itu  najis”  (QS.  at-
            Taubah: 28), dengan demikian wajiblah ditetapkan bahwa tidak ada


                  61  Asrar at-Tanzil, Fakhruddin ar-Razi, 37/13
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53