Page 47 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 47
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 45
Metode Ketetapan Ke Tiga:
“Kedua Orang Tua Rasulullah Di Atas Ajaran
Nabi Ibrahim”
Dalam menjelaskan metode ketetapan ke tiga ini terdapat
beberapa dasar yang dapat menjadi pondasi utama bagi
kebenarannya, sebagai berikut:
Dasar Ke Satu:
Sesungguhnya tentang kedua orang tua Rasulullah tidak ada
satu-pun dalil dan bukti yang menetapkan bahwa keduanya
termasuk orang-orang kafir musyrik. Sebaliknya; keduanya berada di
atas ajaran Hanifiyyah, ajaran dari agama [Islam] yang dibawa oleh
kakek-moyangnya dahulu, yaitu ajaran-ajaran nabi Ibrahim (Alaihis-
salam), sebagaimana di saat itu ada beberapa orang Arab yang tetap
memegang teguh ajaran-ajaran tersebut, mereka menolak untuk
menyembah berhala. Ibnul Jawzi dalam kitab at-Talqih menyebutkan
sekelompok orang di masa Jahiliyyah tersebut yang menolak
menyembah berhala, seperti; Zaid ibn Amr ibn Nufail, Qas ibn
60
Sa’idah, Waraqah ibn Naufal, Abu Bakr ash-Shiddiq, dan lainnya .
Ketetapan bahwa kedua orang tua Rasulullah di atas ajarah
Hanifiyyah telah dinyatakan oleh beberapa ulama terkemuka, di
antaranya oleh Imam Fakhruddin ar-Razi yang dalam kitab tafsir
Asrar at-Tanzil, beliau menuliskan sebagai berikut:
60 al-Hawi Li al-Fatawi, as-Suyuthi, 2/206, mengutip dari at-Talqih, karya
Ibnul Jawzi.