Page 15 - Art of Ericksonian Hypno
P. 15
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Hipnosis tidak memunculkan keajaiban. Hipnosis adalah pembelajaran.
Setiap fenomena hipnosis adalah respons yang muncul karena keberhasilan
proses pembelajaran tersebut.
Hipnosis berarti ketidaksadaran
Ini kesalahan fatal. Hipnosis memerlukan kemampuan untuk mendengar,
melihat, berpikir, memahami, dan merasakan segala sesuatu dalam cara
tertentu, tetapi itu tidak memerlukan ketidaksadaran. Subjek hipnotik adalah
makhluk responsif dan operator hipnosis juga makhluk responsif. Tak
diperlukan ketidaksadaran.
Hipnosis mensyaratkan kepasrahan total
Tak ada kepasrahan total. Hipnosis adalah upaya dua orang, dengan
kerjasama antara subjek dan operator. Anda tidak bisa pasrah bulat-bulat
kepada orang yang anda izinkan mengemudikan mobil anda. Namun ada
kerjasama di sana dan anda mengizinkan orang itu mengemudikan mobil
anda. Ini adalah urusan pembagian tugas dalam situasi tertentu.
Hipnosis melemahkan pikiran
Justru banyak kejadian sehari-hari yang melemahkan pikiran. Operator
hipnosis tidak bekerja untuk merusak sel-sel otak subjek sehingga ia mampu
melemahkan kemampuan pikiran. Kita hanya bisa menyodorkan rangsangan
kepada pemikiran dan perasaan subjek, yang memungkinkannya memperkuat
atau menyingkirkan pemikiran tertentu, saat situasi membutuhkan itu.
Bisa dihipnotis berarti tolol
Ada sementara orang yang menganggap bahwa bisa dihipnotis berarti tolol.
Sugestibilitas memang bisa saja diartikan sebagai penerimaan gagasan secara
tidak kritis. Namun “tidak kritis” di sini bukan berarti hilangnya kecerdasan.
Lebih tepat jika dikatakan bahwa sugestibilitas adalah kemampuan seseorang
untuk merespons gagasan. Dan itu menyiratkan kemampuan seseorang untuk
menggunakan seluruh pemahamannya.
Di bawah pengaruh hipnotis orang akan membongkar rahasia
Jika orang teler karena obat, ia sangat mungkin mengungkapkan rahasia.
Tetapi tidak dalam hipnosis. Hipnosis adalah kerjasama. Tidak ada hal-hal
yang terjadi tanpa disepakati oleh subjek, termasuk membongkar rahasianya
sendiri. Setiap orang yang mempraktekkan hipnosis untuk kepentingan terapi
A.S. Laksana 15

