Page 16 - Art of Ericksonian Hypno
P. 16
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
akan tahu betapa susahnya membuat subjek bisa menyingkirkan
hambatannya untuk menceritakan apa saja. Hipnosis bisa membantunya
mengungkapkan apa yang ia ingin ungkapkan, tetapi hipnosis tidak bisa
memaksanya membuka apa saja yang ia tidak ingin membukanya. Seolah-
olah subjek adalah budak yang bisa diperintah-perintah oleh hipnotis. Ini
sangat keliru.
Takut tidak bisa bangun dari trance
Sekali lagi harus diingat bahwa hipnosis adalah kerjasama. Dua orang
terlibat di sana, dua orang yang mungkin memiliki tujuan berbeda. Subjek
masuk ke dalam kondisi trance. Ia memiliki tujuan-tujuan yang mungkin ia
ketahui atau mungkin tidak ia ketahui. Dan tidak sulit sama sekali untuk
bangun, karena salah satu tujuan trance adalah bangun dari trance.
Kita mungkin akan menghadapi situasi bahwa ada subjek yang tidak ingin
bangun dari trance, tetapi itu keinginan subjek itu sendiri.Pasien yang ingin
mempertahankan trance lebih lama mungkin mencoba melawan ketika
hipnotis membangunkannya. Dalam kasus seperti ini, kita secara mudah bisa
membalik teknik induksi trance. Anda bisa mengatakan saja, “Cepat atau
lambat, kau akan bangun ketika seluruh sistem dalam dirimu siap
melakukannya.”
Bagaimana jika hipnotisnya mati mendadak pada saat subjek dalam
keadaan trance?
Misalkan anda menghipnotis seseorang dan membuatnya memasuki kondisi
deep trance dan kemudian anda mati mendadak, apa yang akan terjadi
dengan subjek? Jika hipnotis mati mendadak, yang berarti kerjasama antara
dia dan subjeknya terhenti, maka subjek akan terbangun dengan sendirinya
untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan hipnotis dan kenapa kerjasama
mereka berakhir begitu saja.
Oke, sepuluh hal di atas mudah-mudahan bisa meluruskan sejumlah sesat
pikir tentang hipnosis. Berikutnya, kita akan memasuki pandangan utama
Erickson tentang hipnosis, yakni bahwa hipnosis tidak lain adalah sebuah
pembelajaran.
A.S. Laksana 16

