Page 19 - Art of Ericksonian Hypno
P. 19
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Bandul atau pendulum dkk itu sesungguhnya tidak memiliki kekuatan apa
pun, dan sesungguhnya nyaris tidak memiliki signifikansi dalam proses
hipnosis. Tentu saja alat-alat semacam itu bukan tidak ada gunanya sama
sekali. Mungkin alat-alat itu membuat si hipnotis lebih percaya diri. Atau
alat-alat itu akan membuat orang berpikir bahwa itu semua adalah jimat yang
memiliki kekuatan untuk menidurkan orang. Subjek yang memiliki anggapan
begitu mungkin akan segera merasa mengantuk ketika kepadanya
diperlihatkan sebuah bandul atau disuruh menatap cermin berputar.
Ia telah mensugesti dirinya sendiri bahwa alat-alat itu memiliki kekuatan
sakti untuk menidurkan orang.
Dengan kenyataan seperti itu kita bisa menyimpulkan bahwa alat-alat itu ada
gunanya untuk memudahkan pekerjaan hipnotis, tetapi sekaligus berpotensi
menyebabkan sesat pikir di kalangan masyarakat tentang hipnosis. Jadi, ia
tak banyak berguna bagi penyadaran. Karena itu tidak mengherankan jika
sampai sekarang terus saja ada anggapan negatif tentang hipnosis. Bahkan
ada sebagian yang mengharamkannya karena anggapan bahwa hipnosis
bekerja dengan bantuan jin atau gendruwo atau apa pun.
Saya pernah bertemu dengan orang yang berkeras bahwa hipnosis adalah
sebuah ilmu yang bekerja dengan bantuan jin. Dan karena itu haram. Saya
membenarkannya soal jin sambil mengingatkannya agar tidak buru-buru
bilang haram. “Saya mendapatkannya dari seseorang,” kata saya. “Karena
mukjizat dari Tuhan, tiba-tiba ia mewarisi ilmu Nabi Sulaiman. Apakah
menurut anda ilmu Nabi Sulaiman haram? Dan semua tindakan Nabi
Sulaiman yang dibantu oleh jin itu harus diharamkan?”
Tujuan hipnosis
Ketika anda menerapkan hipnosis, tujuan anda jelas: untuk membuat subjek
anda memasuki kondisi trance—ini keadaan yang memungkinkan subjek
bisa mengaktifkan fungsi kreatif kesadarannya. Pola bahasa hipnotik
Ericksonian ditujukan untuk kepentingan itu juga. Selanjutnya, ketika subjek
sudah memasuki kondisi trance, anda memberikan pembelajaran melalui
sugesti post-hypnotic, yakni sugesti yang diberikan ketika subjek dalam
keadaan trance.
A.S. Laksana 19

