Page 20 - Art of Ericksonian Hypno
P. 20
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Dalam kondisi trance, faktor kritis pikiran sadar terlumpuhkan. Pada saat
itulah gagasan-gagasan dimasukkan, agar subjek bisa memunculkan perilaku
tertentu atau fenomena hipnotik tertentu. Pikiran bawah sadar tidak
menjalankan fungsi kritis, ia menjalankan fungsi kreatif. Jadi dalam keadaan
trance itu, subjek akan menjalankan sugesti yang disodorkan kepadanya
sejauh ia sanggup melakukannya dan sugesti itu tidak bertentangan dengan
prinsip moral yang diyakininya.
Pembelajaran yang disampaikan kepada bawah sadar membuat subjek bisa
mengalami pengalaman-pengalaman tertentu tanpa campur tangan pikiran
sadar.
Seberapa jauh keberhasilan proses pembelajaran di level bawah sadar ini?
Sama seperti jenis-jenis pembelajaran yang lain, di sini strategi terapis sangat
menentukan. Strategi tepat, cara penyampaian yang tepat, oleh instruktur
yang mumpuni, akan memberikan hasil yang memuaskan.
Siapa yang bisa dihipnotis?
Setiap orang yang bisa mencerna gagasan bisa dihipnotis. Ada yang mudah,
ada yang sulit. Ada yang kooperatif, ada yang resisten. Tugas anda adalah
membimbing subjek, seperti apa pun, dalam cara yang paling sesuai dengan
kebutuhannya.
Erickson pernah menghipnotis subjek yang menanyakan apakah ia boleh
sambil merokok selama sesi hipnosis dijalankan. Permintaan subjek
dipenuhi. Erickson membimbingnya menuju kondisi trance dengan sugesti-
sugesti yang dikaitkan dengan aktivitas mengisap dan menghembuskan asap
rokok, perasaan nyaman yang didapat oleh subjek dengan tindakan itu,
kemudian tentang asap yang membubung naik. Dan pada saat subjek mulai
tertidur, Erickson meminta izin kepadanya untuk mengambil rokok dari
tangannya.
Efektivitas pembelajaran dengan hipnosis
Pada dasarnya dengan hipnosis anda menyampaikan pembelajaran pada
subjek anda. Anda memberi sejumlah instruksi, meminta subjek
memunculkan fenomena hipnotik, meminta subjek dalam keadaan trance
melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukannya dalam keadaan sadar,
dengan tujuan untuk memanfaatkan fenomena trance demi tujuan tertentu.
Tanpa hambatan dari pikiran sadar, bawah sadar menerima pelbagai instruksi
dan masukan dan diharapkan menerima pembelajaran yang bermanfaat
A.S. Laksana 20

