Page 162 - Art of Ericksonian Hypno
P. 162
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Lalu anda menghitung turun dari angka 20, 19, 18, dan seterusnya sampai 5.
Setelah 5 anda kembali naik ke 6, 7, 8, dan seterusnya sampai 20.”
Subjek akan merasakan situasi yang berbalik. Ketika hitungan sampai ke
angka 5, ia menduga akan 4, setelah 4 akan 3, dst sampai ke angka 1, dan ia
akan bangun pada angka 1. Namun hitungan anda tiba-tiba berbalik. Setelah
sampai angka 5, anda tidak meneruskannya ke angka 4 tetapi kembali ke
angka 6, 7, 8 dan seterusnya sampai 20. Pada angka 20 subjek akan
mengalami deep trance tanpa menggunakan instruksi untuk membuatnya
tidur sangat pulas. Dia akan tidur lebih pulas dari tidurnya semula.
Mengulang-ulang induksi untuk menghasilkan deep trance
Cara lain untuk melakukan deepening pada individu yang sulit mengalami
deep trance adalah dengan menidurkan dan membangunkannya,
menidurkannya lagi dan menidurkannya lagi. Pada tidur yang kedua, ia akan
tidur lebih lelap dari tidurnya yang pertama, pada tidur yang berikutnya, ia
akan tidur sangat lelap.
Dalam teknik-teknik di atas, anda melihat prinsip-prinsip Erickson adalah
mencermati perilaku sehari-hari manusia, mencermati kebiasaan-kebiasaan
setiap hari untuk diterapkannya ke dalam prosedur hipnotik. Bagaimanapun
situasi hipnotik hanyalah perpanjangan belaka, peralihan kesadaran belaka,
dan seluruh aspek kebiasaan yang dilakukan orang dalam keadaan sadar
dalam kegiatan sehari-hari masih berlaku dan bisa dipahami oleh subjek
dengan mudah dan itu akan memudahkan subjek memasuki keadaan trance.
Kenapa subjek harus mengalami deep trance?
Prinsip deep trance adalah asumsi bahwa pada kondisi itu kesadaran benar-
benar lumpuh. Dalam kondisi itu, wilayah kreatif bawah sadar bisa
mengungkapkan dirinya secara bebas tanpa campur tangan dari fungsi kritis
kesadaran yang sedang melumpuh.
Dengan asumsi semacam itu, kita berkesimpulan bahwa terapi lebih bisa
dijalankan dan akan lebih berhasil ketika subjek dalam keadaan deep trance.
Tetapi sebetulnya terapi bisa dijalankan di level kesadaran yang mana pun.
Ketika anda menyampaikan pernyataan yang menggerakkan seseorang, tidak
perlu orang itu dalam keadaan tidur. Ketika ada ceramah yang memberi anda
kesadaran baru, untuk mengubah perilaku, anda menerimanya tidak dalam
keadaan tidur. Tetapi apa yang disampaikan itu mampu menggugah anda,
A.S. Laksana 162

