Page 52 - Art of Ericksonian Hypno
P. 52

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                   Atau secara otomatis orang akan membungkuk merendahkan kepalanya
                   ketika mobilnya melewati terowongan atau palang yang cukup rendah.

                   Dan ia akan dengan enteng menyampaikan kepada subjeknya, “Aku
                   menginginkan gerakan-gerakan otomatis semacam itu.”

                   Ia hampir selalu menanamkan gagasan-gagasan terlebih dulu, mengaitkan
                   sebuah fenomenan hipnotik dengan kelaziman sehari-hari, untuk membuat
                   subjek memunculkan fenomena hipnotik yang diinginkan—dan ia ingin
                   membuat subjek memunculkannya dalam cara yang lebih natural.
                   Setidaknya, itu menghilangkan kesan ganjil pada subjek ketika ia harus
                   memunculkan fenomena-fenomena hipnotik tertentu.

                   Jadi, ketika anda menerapkan prinsip Ericksonian, anda perlu memperhatikan
                   lebih cermat fenomena-fenomena sehari-hari yang lazim dilakukan oleh
                   manusia. Erickson adalah pemerhati kebiasaan dan perilaku sehari-hari
                   manusia dan ia mengasahnya terus-menerus untuk kepentingan hipnosisnya.

                   Untuk membuat subjek bisa memunculkan fenomena matirasa (anestesia),
                   hipnosis klasik biasa mensugesti agar subjek merasakan tangannya tercelup
                   ke ember berisi air es. Erickson memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain
                   untuk memunculkan fenomena tersebut, memahami prinsipnya, dan mencari
                   kesepadanannya dengan peristiwa-peristiwa sehari-hari.

                   Ia akan memberikan gagasan bahwa matirasa bisa terjadi ketika orang
                   melupakan sesuatu, atau tidak memikirkan sesuatu berkaitan dengan rasa
                   tertentu. Biasanya rasa sakit.

                       “Kau akan melupakan rasa sakitmu sendiri ketika ada sesuatu yang
                       lebih besar mengalihkan perhatianmu, seperti  seorang ibu akan

                       melupakan rasa sakitnya sendiri ketika melihat anak bayinya
                       menghadapi situasi yang membahayakan.”

                       “Dan kau melupakan kerah baju yang melekat di lehermu,

                       melupakan kaus kaki yang kaukenakan, melupakan sepatu selama
                       kau berjalan. Kau mengenakannya dan kemudian melupakannya
                       begitu saja. Kau hanya ingat untuk sampai di tempat tujuan pada
                       waktu yang tepat.”








                   A.S. Laksana                                                                        52
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57