Page 56 - Art of Ericksonian Hypno
P. 56
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
hadapannya. Telinga anda mendengar suara angin dan debur ombak dan apa
saja yang bisa anda dengar. Kulit anda merasakan hangat sinar matahari,
merasakan sapuan angin, merasakan udara yang mengandung kristal-kristal
garam. Hidung anda mencium bau air laut, dan sebagainya. Lidah anda
mencecap udara bergaram atau cipratan air laut yang asin.
Satu lagi, pikiran anda mungkin melayang ke suatu suasana tertentu yang
berkaitan dengan pantai.
Dalam hipnosis, anda menyampaikan sugesti secara detail untuk
memudahkan orang berasyik-masyuk dengan dirinya sendiri dan
membangkitkan lagi pengalaman-pengalamannya yang tersimpan dalam
benak.
Jadi selalu perhatikan detail untuk setiap hal yang anda sampaikan. Jika anda
menyampaikan suasana tertentu, sampaikan serinci mungkin dengan
melibatkan semua indera. Dengan sendirinya subjek akan mengembangkan
disosiasi dengan lingkungan aktualnya dan masuk ke dalam situasi yang ada
dalam pikirannya. Dalam tingkat tertentu, ketika ia benar-benar menikmati
munculnya gambaran dalam benak, ia akan melupakan apa saja yang ada di
sekitarnya.
Ia duduk di kursi bersama anda, dikelilingi oleh benda-benda dan suara-suara
yang ada di sekitarnya, tetapi kesadarannya pergi ke tempat dan situasi lain.
Dan ia melupakan apa saja yang ada di sekitarnya. Kondisi yang serupa ini
bisa anda dapatkan pada orang yang melamun, misalnya. Atau pada orang
yang begitu asyik membaca cerita. Atau pada orang yang menonton sebuah
film yang begitu memikat perhatiannya. Ia tidak peduli ada orang yang lalu
lalang di dekatnya. Ia tidak memperhatikan suara-suara yang ada di
dekatnya. Pendeknya, ia melupakan semua yang ada di sekitarnya.
Kapan perlu menggunakan kutipan langsung?
Ketika anda ingin menyampaikan sugesti dan anda tidak menemukan cara
menyampaikannya secara tidak langsung, anda bisa memanfaatkan kutipan
langsung. Seperti anda menyampaikan cerita tentang seseorang dan
kemudian anda menggunakan kutipan langsung dalam cerita itu. Itu adalah
sebuah komunikasi yang multi-tingkatan. Ketika ada seolah-olah hanya
menyampaikan cerita, tetapi di situ sebenarnya terkandung kutipan langsung
yang berisi perintah atau sugesti. Bawah sadar menangkap sugesti tersebut,
sementara pikiran sadar menganggap bahwa itu hanya sebuah cerita.
A.S. Laksana 56

