Page 108 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 108
106 | Memahami Makna Bid‟ah
Itu semua adalah karena tujuan meraih ridha Allah. Dan
jika berkehendak maka Dia memberkahi bagi setiap bagian
tubuhnku yang terpotong-potong”.
Kemudian datanglah Abu Sirwa‟ah „Uqbah ibn al-Harits dan
membunuh Khubaib. Maka Khubabib adalah orang yang merintis
praktek shalat bagi setiap muslim yang dibunuh dalam keadaan
148
terikat/sebagai tawanan” .
Lihatlah, bagaimana sahabat Abu Hurairah dalam riwayat
hadits di atas menggunakan kata “Sanna”; untuk menunjukkan
makna “merintis”, membuat sesuatu yang baru yang belum ada
sebelumnya. Jelas, makna “sanna” di sini bukan dalam pengertian
berpegang teguh dengan Sunnah, juga bukan dalam pengertian
menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan orang.
Salah seorang dari kalangan Tabi'in ternama, yaitu al-Imam
Ibn Sirin, pernah ditanya tentang shalat dua raka‟at ketika seorang
akan dibunuh, beliau menjawab:
ِ ِ
َ .فيبضافَاهُوَرجحوَبيػبخَاهُ يبص
ُ
ُ
َ
َ َ َ ٌ ْ ُ َ ٌ َُْ َ َ
“Dua raka‟at shalat sunnah tersebut tersebut pernah dilakukan
oleh Khubaib dan Hujr bin Adiyy, dan kedua orang ini adalah
orang-orang (sahabat Nabi) yang mulia”. (Diriwayatkan oleh Ibnu
149
Abdil Barr dalam kitab al-Isti‟ab)
(Tujuh): Peringatan Maulid Nabi adalah bid‟ah hasanah
sebagaimana ditegaskan oleh al-Hafizh Ibnu Dihyah (abad 7 H),
al-Hafizh al-„Iraqi (W 806 H), al-Hafizh Ibnu Hajar al-„Asqalani (W
852 H), al-Hafizh as-Suyuthi (W 911 H), al-Hafizh as-Sakhawi (W
902 H), Syekh Ibnu Hajar al-Haytami (W 974 H), al-Imam an-
148 Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, hadits nomor 3989
149 َIbnu Abdil Barr, Al-Isti‟ab Fi Ma‟rifah al-Ash-hab, j. 1, h. 358