Page 71 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 71

Memahami Makna Bid‟ah | 69

            yaitu perbuatan manusia yang terjadi di luar usaha, dan di luar
            ikhtiar  manusia  itu  sendiri,  seperti  detak  jantung, aliran darah
            dalam tubuh, dan lain sebagainya; semua itu adalah ciptaan Allah.

                    Al-Imam  al-Hafizh Abu Bakr al-Bayhaqi dalam Kitab al-
            Qadar  dan  Imam  Ibn  Jarir ath-Thabari dalam Kitab Tahdzib al-
            Atsar  meriwayatkan  dari  sahabat  Abdullah  ibn  Umar  bahwa
            Rasulullah bersabda:
                    ِ
                                                             ِ ِ ِ
                                            ِ
                                ِ
                           ِ
                                       ِ
                 َةئجرمْ لاوَةكردقلاَـيبسهإاَقيَبيصنَام َ ك٢َسيَ لَ ِ ثيمُأَنمَفافػنص
                                                                 َْ
                         ُ َ َ َ
                                         ٌ ْ َ
                                  ْ
                                                َُ
                   َ ُْ َ ّ
                                                         ّ ْ
                                                     ْ
                                                   َ
                                                     ) َ  هدَغو َ يقهيبلاَهاور(
            ”Ada  dua  kelompok  dari umatku yang tidak memiliki bagian dalam
            Islam; al-Qadariyyah dan al-Murji‟ah”. (HR. al-Bayhaqi dan lainnya)
                  Kaum  Qadariyyah  berkeyakinan  bahwa  manusia  adalah
            pencipta bagi segala perbuatannya. Dengan demikian sama saja
            mereka  menjadikan  Allah  setara  dengan  hamba-hamba-Nya
            karena  menetapkan  adanya  sekutu  bagi-Nya  dalam  sifat
            menciptakan.  Dalam  hadits  di  atas  disebutkan  bahwa  kaum
            Qadariyyah  disebut  sebagai  umat  Majusi  karena  dalam  hal ini
            terdapat  titik  kesamaan  antara  keduanya.  Kaum  Majusi
            menetapkan  adannya  dua  pencipta;  pencipta  kebaikan;  yaitu
            cahaya,  dan  penciptan  keburukan;  yaitu  kegelapan,  sementara
            kaum  Qadariyyah  menetapkan  manusia  sebagai  pencipta  bagi
            segala perbuatannya. Bahkan dalam hal ini kaum Qadariyyah lebih
            buruk,  karena  tidak  hanya  menetapkan  dua  pencipta,  tetapi
            menetapkan banyak sekali pencipta sebagai sekutu bagi Allah.

                    (Dua): Bid‟ah Jahmiyyah. Kaum Jahmiyyah juga dikenal
            dengan  sebutan  Jabriyyah,  mereka  adalah  pengikut  Jahm  ibn
            Shafwan  (w  128  H).  Mereka berkeyakinan bahwa  manusia itu
            majbur  (dipaksa);  artinya  setiap  manusia  itu  tidak  memiliki
            kehendak  sama  sekali  dalam  segala  perbuatannya.  Menurut
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76