Page 17 - HANDOUT ELEKTRONIK KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTEMUAN 1
P. 17
Warisan Budaya untuk Alam
Manusia merupak makhluk yang tak akan
pernah
terpisahkan dari alam. Adanya Rimbo
Tujuh Danau, baik disadari atau tidak merupakan
Maawuo merupakan suatu kegiatan
bentuk
kearifan budaya yang bertujuan untuk
menangkap ikan secara bersama-sama dengan
ikan alam serta menjaga kelangsungan
melestar
menggunakan alat bambu yang sudah dirangkai
hidup didalamnya. Secara ekologi,
makhluk
seperti corong yang ukurannya lumayan besar.
dampak
kearifan budaya Rimbo Tujuh Danaua
Kegiatan mengowik ini biasanya dilakukan 1 kali
dalah mencegah kerusakan lingkungan yang ada
dalam setahun di desa Buluhcina kecamatan Siak
di danau karena adanya larangan-larangan
Hulu kabupaten Kampar. Kegiatan maawuo ini
menanggulangi kerusakan danau dan
tertentu,
dilakukan apabila ikan-ikan di Rimbo Tujuh Danau
memulihkan kerusakan lingkungan air serta
sudah besar dan layak untuk di panen (bukan ikan
ekosi stem danau.
yang masih kecil-kecil). Kegiatan maawuo ini
Ikan-ikan yang ada di Rimbo Tujuh Danau juga akan terus terjaga karena di Rimbo Tujuh
dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat
Dana u hanya diperbolehkan menangkap ikan dua kali dalam setahun. Selain itu, di Rimbo Tujuh
desa dan hasilnya dibagi sama rata untuk di konsumsi
Danau hanya dibenarkan menangkap ikan berukuran besar (layak dipanen). Hal ini bertujuan
sendiri atau diperjual belikan apabila hasil panen
agar ikan-ikan berukuran kecil tersebut diberi kesempatan untuk besar dan dapat bertelur agar
banyak.
ikan-ikan diperairan danau tersebut tidak habis atau terputus regenerasinya. Ikan yang besar juga
memiliki daging yang lezat dan juga gurih.
Alat yang digunakan untuk mengambil ikan tidak boleh menggunakan alat terlarang
seperti; dengan racun, setrum, putas dan bahan peledak. Ikan yang masih kecil-kecil tidak boleh
diambil. Karena ikan-ikan berukuran kecil tersebut diberi kesempatan untuk besar dan dapat
bertelur agar ikan-ikan diperairan danau tersebut tidak punah. Apabila aturan tersebut dilanggar
akan mendapatkan sanksi adat yang berlaku sesuai kesepatan bersama sebelumnya.
maka
Namun masyarakat tidak hanya takut akan sanksi adat yang berlaku melainkan hanya ingin
menjaga warisan budaya yang memang sudah ada sejak dahulu.
8