Page 18 - HANDOUT ELEKTRONIK KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTEMUAN 1
P. 18

2. Hutan Wisata Desa Buluhcina Kabupaten Kampar



                     Di Desa  Buluhcina Kabupaten Kampar Provinsi Riau terdapat hutan yang begitu asri dan

                 masih  terjaga  keindahan  alamnya.  Di  Hutan  wisata  Buluhcina  banyak  tumbuhan  rimbun  dan

                 pepohonan yang ukurannya besar-besar bahkan umurnya ada yang ratusan tahun. Hutan wisata

                 Buluhcina berisi ratusan pohon kayu yang menjulang tinggi. Hutan wisata Buluhcina juga terdapat

                 berbagai jenis satwa liar seperti, gajah, rusa, kijang, monyet, siamang, musang, trenggiling, landak,

                 dan tupai. Jika ada yang ingin mengunjungi tempat ini masyarakat Buluhcina melayani pengunjung

                 untuk  berwisata  di  Hutan  wisata  Buluhcina  ini  tanpa  di  pungut  biaya  sedikit  pun,  hanya  saja

                 pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangan dan harus menjaga ketat kebersihan.

                 Namun walaupun begitu hutan wisata Buluhcina ini memiliki beberapa larangan yaitu:

                 1.  Tidak boleh menebang pohon sembarangan walaupun pohon tersebut berada di tanah milik

                    pribadi. Jika ingin menebang atau mengambil pohon (pohon besar) harus mendapat izin dari

                    pihak masyarakat yaitu datuk atau ninik mamak.

                 2.  Pohon kayu yang berada di hutan wisata desa Buluhcina tidak boleh diambil atau diperjual

                    belikan, kecuali pohon yang diambil dipergunakan untuk membangun rumah warga yang tidak

                    mampu atau membangun tempat ibadah.

                 3.  Tidak boleh berburu hewan yang ada didalam hutan.

                 4.  Pengunjung yang datang tidak boleh masuk hutan diatas jam 17:00 WIB.

                     Jika larangan Hutan wisata Desa Buluhcina dilanggar maka akan mendapatkan sanksi dari

                 datuk atau ninik mamak. Datuk atau ninik mamak merupakan seorang pemimpin informal atau

                 pemuka adat yang memiliki peranan yang cukup besar di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial

                 budaya, baik di lingkungan persukuannya selaku kepala suku maupun dilingkungan negerinya

                 sendiri.















                                                                    9
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23