Page 21 - Pendidikan pancasila-BG-KLS-II
P. 21
Alur perkembangan profil mandiri di akhir Fase A (Usia 6-9 tahun), pelajar Pancasila
dapat dideskripsikan dalam tabel 1.4 sebagai berikut.
Tabel 1.4
Elemen Mandiri
Kesadaran Mengenali emosi Mengenali Memahami Mengembangkan refleksi diri:
Diri dan pengaruhnya: kualitas dan strategi dan
Mengidentifikasi minat diri serta rencana Melakukan refleksi terhadap apa
berbagai emosi tantangan yang pengembangan yang telah dipelajari tentang
yang dialami dan dihadapi: diri: dirinya sendiri berdasarkan
menggambarkan Mengidentifikasi pengalaman di rumah dan di
situasi yang dan Mengidentifikasi sekolah.
mungkin menggambarkan beberapa strategi
membangkitkan kemampuan, dan cara belajar
emosi ini. prestasi, dan dengan bimbingan
ketertarikannya dari orang dewasa.
secara subjektif
Regulasi Regulasi emosi: Penetapan Menunjukkan Mengembangkan Menjadi
Diri Mengenali emosi- tujuan dan inisiatif dan pengendalian individu yang
emosi yang rencana strategis bekerja secara dan disiplin diri: percaya diri,
dialaminya dan pengembangan mandiri: Melaksanakan resilien, dan
mengekspresikan diri: Mengerjakan tugas aktivitas belajar adaptif:
emosinya saat Menetapkan belajar yang sudah di kelas dan Berani
berinteraksi tujuan dan menjadi rutinitas menyelesaikan mencoba dan
dengan orang lain. rencana belajar secara mandiri tugas-tugas menghadapi
berdasarkan dan mencoba dalam waktu yang situasi
bimbingan dari berstrategi telah disepakati. baru serta
orang dewasa. mengerjakan bertahan
tugas serta mengerjakan
mengidentifikasi tugas-tugas
sumber bantuan rutin dengan
jika diperlukan. bimbingan
orang dewasa.
5. Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia bernalar secara kritis dalam upaya mengembangkan dirinya dan
tantangan t 2 P y
kritis berpikir secara adil sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dengan
mempertimbangk bany berdasark da f y P
Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
inf mengev menyimpulkannya.
Lebih jauh lagi, pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu melihat suatu hal dari
berbagai perspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru, termasuk pembuktian
y dapa menggugurk pendapa y diyakini.
kritis:
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan;
b. menganalisis dan mengevaluasi penalaran;
c. merefleksi pemikiran dan proses berpikir.
Bagian 1 | Panduan Umum 9