Page 38 - Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
P. 38

Hal yang membedakan Jerman dari Prancis dan Belanda adalah
                 adanya kategori  ordnungswidrigkeiten yang secara khusus menangani
                 pelanggaran administratif dan denda melalui sistem administratif,
                                             23
                 tanpa melalui pengadilan pidana. Berbeda dengan Prancis dan Jerman,
                 klasifikasi tindak pidana di Belanda diatur hanya menjadi dua kategori
                 utama, yaitu kejahatan (misdrijven) dan pelanggaran (overtredingen).
                 Kejahatan adalah tindak pidana yang lebih serius dan dihukum dengan
                 penjara atau denda besar, sedangkan pelanggaran adalah tindak pidana
                 yang lebih ringan dan biasanya dihukum dengan denda atau hukuman
                              24
                 ringan lainnya.
                     Hukum pidana Belanda telah berkembang sejak masa pendudukan
                 Prancis pada awal abad ke-19 ketika Kode Napoléon diberlakukan.
                 Namun, sistem hukum pidana yang benar-benar independen mulai
                 terbentuk setelah Belanda memperoleh kembali kemerdekaannya dan
                 memberlakukan KUHP pada tahun 1886. Pada abad ke-19, Belanda—
                 sebagaimana negara-negara  Eropa lainnya—turut  terpengaruh oleh
                 arus besar kodifikasi hukum yang mendesak perlunya pembentukan
                 sistem hukum yang sistematis dan terstruktur. Dalam konteks hukum
                 pidana, perkembangan ini melahirkan pembagian antara kejahatan
                 berat (misdrijven), pelanggaran ringan (overtredingen), dan pelanggaran
                 administratif (administratieve overtredingen), meskipun pembagian ter-
                 sebut tidak setajam pemisahan yang terjadi di Jerman.
                     Sebagai negara bekas koloni Belanda, Indonesia mewarisi banyak
                 elemen hukum dari Belanda, termasuk KUHP yang masih digunakan
                 sampai hari ini dan masih berpengaruh besar dalam perumusan
                 KUHP Nasional. Sistem klasifikasi tindak pidana di Indonesia—
                 seperti pembagian antara kejahatan dan pelanggaran—langsung berasal
                 dari sistem hukum Belanda yang pada gilirannya dipengaruhi oleh
                 pengembangan hukum di Eropa.
                     Salah satu perubahan signifikan dalam KUHP Nasional adalah peng-
                 gabungan Buku II tentang Kejahatan dan Buku III tentang Pelanggaran


                 23  Ibid.
                 24  Ibid.

                 20   Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
   33   34   35   36   37   38   39   40