Page 29 - SEJARAH SMK KELAS XI
P. 29

4.  Kebijakan di Bidang Militer

                  Memasuki  tahun 1943,  kedudukan  Jepang dalam Perang Asia Timur
                  Raya mulai berubah. Jepang  yang sebelumnya bertindak sebagai pihak
                  penyerang, sekarang berbalik sebagai pihak yang bertahan. Serangan
                  demi serangan pasukan Sekutu di wilayah Pasifik mulai mendesak Jepang.
                      Guna mempertahankan daerah pendudukan yang begitu luas,
                  Jepang memerlukan dukungan dari penduduk setempat. Dalam rangka
                  mendapatkan dukungan tersebut, Jepang mulai mengerahkan kaum muda
                  Indonesia untuk membantu usaha Perang Asia Timur Raya. Rakyat
                  Indonesia harus  disiagakan secara fisik  untuk  menghadapi kedatangan
                  pasukan Sekutu. Oleh karena itu, Jepang membentuk berbagai organisasi
                  militer seperti berikut.
                  a.  Seinendan

                  Pada tanggal 9  Maret 1943,  Jepang mendirikan organisasi  semimiliter
                  bernama  Seinendan (barisan  pemuda).  Pemuda yang menjadi anggota
                  Seinendan berumur 14–22 tahun. Tujuan pembentukan Seinendan untuk
                  mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah
                  airnya dengan kekuatan sendiri. Namun, di balik tujuan itu, Seinendan
                  disiapkan untuk membantu Jepang dalam menghadapi serbuan pasukan
                  Sekutu.                                                                Sumber: https://bit.ly/3zDP6bj
                                                                                         Gambar 1.11 Tentara Seinendan
                  b.  Fujinkai
                  Pengerahan tenaga untuk perang tidak hanya berlaku bagi kaum laki-laki,
                  tetapi juga kaum perempuan. Untuk keperluan itu, pada bulan Agustus
                  1943, dibentuk Fujinkai (himpunan perempuan) yang anggotanya berumur
                  15 tahun ke atas. Para perempuan diberi latihan semimiliter.
                  c.  Keibodan

                  Para  pemuda  juga ada yang  dimasukkan  ke  dalam kelompok khusus
                  untuk mendapatkan pendidikan guna membantu tugas-tugas kepolisian.
                  Kelompok khusus ini disebut Keibodan (barisan pembantu polisi).
                  Umur anggota yang diterima antara 20–25 tahun. Di Sumatra, Keibodan
                  terkenal dengan nama Bogodan dan di Kalimantan dengan nama Borneo
                  Konen Hokokudan.                                                       Sumber: https://bit.ly/3zCp7AR
                                                                                         Gambar 1.12 Tentara Keibodan
                  d.  Heiho

                  Heiho adalah pasukan yang dibentuk oleh tentara pendudukan Jepang
                  pada masa Perang Dunia II. Pasukan ini dibentuk berdasarkan Instruksi
                  Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kemaharajaan Jepang pada
                  tanggal 2 September  1942,  dan mulai merekrut  anggota pada  tanggal
                  22 April 1943. Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk membantu
                  pekerjaan kasar militer, seperti membangun kubu dan parit pertahanan,
                  serta penjagaan. Dalam perkembangannya, Heiho dipersenjatai dan
                  dilatih untuk diterjunkan di medan perang. Menjelang akhir pendudukan
                  Jepang di Indonesia jumlah pasukan Heiho diperkirakan mencapai





                                                                            Bab I  Pendudukan Jepang di Indonesia  15
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34