Page 33 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas XI
P. 33
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelima sila
Pancasila saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah,
karena kelimanya diikat dalam kesatuan yang utuh. Upaya mewujudkan
satu sila, tentu akan berhubungan dengan sila-sila yang lainnya. Misalnya,
sila kelima, untuk merealisasikan keadilan sosial harus disertai asas
Ketuhanan, berkemanusiaan, berperilaku beradab, dan menginginkan
persatuan dari hasil kebijaksanaan yang demokratis.
Menurut Hatta (1977), Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar
utama dalam upaya mencapai cita-cita negara dengan menyelenggarakan
usaha dan kegiatan yang baik bagi rakyat. Kemanusiaan adalah
kelanjutannya sebagai dasar perbuatan yang baik di dalam praktik
kehidupan bermasyarakat. Dasar persatuan Indonesia menegaskan sifat
Negara Indonesia sebagai negara nasional yang satu dan tidak terbagi-bagi
serta berdasarkan pada ideologi sendiri. Dasar kerakyatan menciptakan
pemerintahan yang adil dan mencerminkan kemauan rakyat yang
dilakukan dengan rasa tanggung jawab agar terlaksana keadilan sosial. Sumber: https://bit.ly/3QKF6V1
Gambar 1.11 Mohammad Hatta
Dasar keadilan sosial ini adalah pedoman dan tujuan bangsa Indonesia.
2. Makna Sila-Sila Pancasila
Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna yang menjadi nilai atau jiwa
dan semangat dalam kehidupan sehari-hari. Kalian harus menerapkan
nilai-nilai Pancasila melalui sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal tersebut harus dilakukan agar terlihat jelas dan nyata bahwa
Pancasila itu adalah Kita.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, sedangkan Yang Maha Esa bermakna
Maha Segala-galanya, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, sifat-
Nya ataupun dalam perbuatan-Nya. Menurut Mohammad Hatta (1984),
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sendi pokok penggerak dan
pembimbing sila-sila dalam Pancasila. Ketuhanan menjadi dasar yang
memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kejujuran, dan persaudaraan.
Adapun Ki Hajar Dewantara mengibaratkan Ketuhanan seperti sinar
matahari serta air bersih dan jernih yang memberi hidup. Ketuhanan
menyuburkan dan menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.
Sila pertama menjadi sumber utama nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia yang menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan
sila kedua sampai kelima. Nilai Ketuhanan mengajarkan agar meyakini
ajaran agama masing-masing dan aliran kepercayaan yang dianut
dengan penuh ketaatan menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber: https://bit.ly/3R6QID8
Pengamalan sila pertama tidak terbatas pada bentuk peribadatan, namun Gambar 1.12 Ki Hajar Dewantara
lebih luas yang mencakup hubungan sesama manusia, hubungan dengan
lingkungan atau alam, membangun persatuan bangsa, kebijaksanaan,
hingga mewujudkan kesejahteraan.
Sila pertama menjadi dasar bangsa Indonesia untuk saling meng-
hormati antarumat beragama. Dengan mengakui Tuhan Yang Maha Esa
Bab I Menerapkan Sila-Sila Pancasila 19