Page 36 - Sejarah Kebudayaan Islam SMA Kelas XI
P. 36
pimpinan dalam proyek pendirian 476 bangunan. Terdiri dari bangunan masjid besar,
gedung sekolah, masjid kecil, tempat pemandian, istana, makam, dapur umum, jembatan,
gudang penyimpanan, pengatur air, dan rumah sakit. Karyanya yang paling terkenal adalah
Masjid Sulaiman di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne.
Pada masa Daulah Usmani, perkembangan corak dan seni arsitektur banyak di-
pengaruhi oleh berbagai perpaduan corak dan seni lokal. Motif ini terjadi karena
para arsitektur belum bisa melepaskan diri dari pengaruh corak arsitektur bangunan
tradisional Bizantium dan Romawi yang dijadikan pedoman bagi para arsitektur muslim
untuk mengembangkan corak dan seni arsitekturnya. Selain membangun bangunan baru,
Daulah Usmani juga menerapkan alih fungsi dari bangunan yang sudah ada sebelum
Daulah Usmani berkuasa.
4. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan kurang begitu berkembang pada masa Daulah Usmani. Hal itu meng-
akibatkan tidak banyak ilmuwan-ilmuwan terkenal yang lahir pada masa itu. Dari aspek-
aspek intelektual yang dicapai pada abad ke-19 M, terdapat tiga buah surat kabar, yaitu
harian berita Takvini Veka (1831 M), Jurnal Tasviri Efkyar (1862 M), dan Jurnal Terjumani
Ahval (1860 M). Kemudian, terjadi transformasi pendidikan dengan membangun sekolah-
sekolah dasar dan menengah (1861 M) serta perguruan tinggi (1869 M). Selain itu, juga
didirikan fakultas kedokteran dan fakultas hukum. Di masa Sultan Mahmud II, kurikulum
ditambah dengan kurikulum umum.
Dalam bidang pendidikan, Daulah Usmani mengantarkan pada pengorganisasian
sebuah sistem pendidikan madrasah yang tersebar luas. Madrasah Usmani pertama kali
didirikan oleh Sultan Orkhan I di Iznik pada tahun 1331 M. Pada saat itu, sejumlah ulama
didatangkan dari Iran dan Mesir untuk mengembangkan pengajaran muslim di beberapa
teritorial yang baru.
Pada periode sebelum berkuasanya Sultan Muhammad II, pendidikan di madrasah
ditekankan pada studi agama. Namun, selanjutnya madrasah juga memasukkan bahan
ajaran lainnya selain agama, seperti ilmu logika, filsafat, dan matematika. Di madrasah
tertentu bahkan juga diajarkan ilmu kedokteran dan astronomi, hal tersebut menyebabkan
berdirinya rumah sakit dan observatorium.
Pada pelaksanaannya, guru yang boleh mengajar di sekolah dasar adalah mereka
yang telah lulus madrasah. Pada tahap awal, para guru mengajarkan anak-anak muridnya
mengenai dasar-dasar keislaman. Baru pada tahap berikutnya diajarkan cara membaca Al-
Qur’an, menghafal Al-Qur’an, dan dilanjutkan dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti
aritmatika serta puisi Arab dan Persia.
Pada masa Daulah Usmani dana pendidikan Islam digratiskan dan tidak memungut
biaya dari orang tua siswa. Sumber dana untuk operasional sekolah dasar berasal dari
wakaf, pajak lokal, zakat fitrah, zakat, serta uang hasil penjualan kulit hewan kurban.
16 Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas XI