Page 27 - Bahasa Indonesia SMK Kelas XII
P. 27
1) Konjungsi Antarklausa
Konjungsi antarklausa merupakan kata penghubung antara dua buah
klausa atau lebih. Terdapat tiga macam konjungsi antarklausa, yaitu
konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koordinatif.
a) Korelatif: digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa,
atau klausa yang memiliki status konjungsi setara. Konjungsi
korelatif, yaitu sebagai berikut.
(1) baik ... maupun ...;
(2) jangankan ... pun ...;
(3) bukan hanya ... melainkan ...;
(4) entah ... entah ...;
(5) sedemikian rupa ... sehingga ...; serta
(6) tidak hanya ... tetapi (juga) ....
b) Subordinatif: digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa,
atau klausa yang memiliki status konjungsi bertingkat. Konjungsi
subordinatif, yaitu sebagai berikut.
(1) hubungan pengandaian: andaikan, sekiranya, dan seandainya;
(2) hubungan syarat: jika, kalau, asalkan, dan bila;
(3) hubungan waktu: sesudah, sebelum, setelah, sejak, ketika, sementara,
selama, sehingga, dan sambil;
(4) hubungan tujuan: agar dan supaya;
(5) hubungan cara: dengan;
(6) hubungan penjelasan: bahwa;
(7) hubungan pemiripan: seolah-olah, seakan-akan, seperti, dan
sebagaimana;
(8) hubungan sebab: sebab, karena, dan oleh karena; serta
(9) hubungan konsesif: meskipun, walaupun, biarpun, dan sekalipun.
c) Koordinatif: hampir sama dengan konjungsi korelatif, tetapi
terjadi pada klausa sederhana. Konjungsi koordinatif, yaitu
sebagai berikut.
(1) ... dan ...;
(2) ... tetapi ...; serta
(3) ... atau ....
2) Konjungsi Antarkalimat
Suatu kalimat dapat dihubungkan dengan kalimat yang lain dengan
menggunakan konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah
sebagai berikut.
a) makna konsekuensi atau akibat: dengan demikian dan akibatnya;
b) makna kebalikan: sebaliknya dan berbeda dengan;
c) makna keadaan setelahnya: kemudian, selanjutnya, dan setelah itu;
Bab I Kritis dan Kreatif dalam Berargumentasi 15