Page 45 - Rekayasa Perangkat Lunak SMK Kelas XI
P. 45
c) Pengembalian (Rollback)
Apabila ada kegagalan selama transaksi, operasi yang telah dieksekusi
dapat dibatalkan dengan melakukan rollback, mengembalikan basis data
ke status sebelum transaksi dimulai.
d) Konfirmasi (Commit)
Apabila semua berhasil dilakukan tanpa masalah, transaksi dapat dikonfir
masi dengan perintah commit. Pada titik ini, perubahan yang dihasilkan
oleh transaksi tersebut menjadi permanen.
e) Pemulihan (Recovery)
DBMS memastikan bahwa transaksi yang telah dikonfirmasi tetap ada
dan data tetap konsisten bahkan setelah terjadi kegagalan sistem. Hal ini
melibatkan penyimpanan data transaksi dalam log yang memungkinkan
pemulihan setelah kegagalan.
Pengelolaan transaksi sangat penting untuk menjaga integritas dan konsistensi
data dalam basis data. Tanpa sistem pengelolaan transaksi yang efektif, risiko
terjadinya perubahan yang tidak konsisten atau data yang hilang akan menjadi
lebih besar.
g. Keamanan dan Otorisasi
Keamanan dan otorisasi adalah komponen penting dalam sistem manajemen basis
data (DBMS) yang bertujuan untuk melindungi data dalam basis data dari akses
yang tidak sah dan memastikan bahwa hanya pengguna yang diizinkan yang
memiliki hak untuk mengakses, memodifikasi, atau menghapus data. Hal ini adalah
langkah kritis untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dalam
lingkungan yang mungkin memiliki banyak pengguna atau entitas yang berbeda.
Komponen utama dalam keamanan dan otorisasi basis data sebagai berikut.
1) Autentikasi Pengguna
Autentikasi pengguna adalah proses memverifikasi identitas pengguna yang
mencoba mengakses basis data. Pengguna harus memberikan informasi oten
tikasi yang sah, seperti username dan password, untuk mendapatkan akses.
Beberapa metode autentikasi yang lebih kuat, seperti autentikasi multifaktor
(MFA), juga dapat digunakan. Berikut langkahlangkah yang dapat dilakukan
atau digunakan dalam autentikasi pengguna.
a) Melakukan Verifikasi Identitas Pengguna
Lakukan verifikasi identitas pengguna dengan meminta pengguna untuk
memberikan informasi otentikasi, seperti username dan password.
b) Gunakan Metode Autentikasi yang Kuat
Gunakan metode autentikasi yang lebih kuat, seperti autentikasi multifaktor
(MFA), yang melibatkan penggunaan lebih dari satu faktor untuk mem
verifikasi identitas pengguna.
Bab I Mengelola Basis Data 33