Page 38 - Hukum Perbankan Indonesia
P. 38
Undang-undang ini mengatur pembentukan Federal Reserve
System, yang berfungsi sebagai bank sentral Amerika Serikat. Sistem
ini terdiri dari 12 bank Federal Reserve regional yang masing-masing
bertugas melayani wilayah tertentu. Bank-bank ini bertugas menyedi-
akan layanan perbankan sentral di wilayah masing-masing, termasuk
memegang cadangan bank-bank anggota dan menyediakan fasi-
litas diskonto. Selain itu, Federal Reserve System memiliki dewan
gubernur di Washington, D.C., yang bertugas merumuskan kebi-
jakan moneter secara terpusat.
Pembentukan Federal Reserve System menandai transformasi
signifikan dalam peran pemerintah federal dalam sistem perbankan
dan perekonomian. Dengan adanya bank sentral, Amerika Serikat kini
memiliki institusi yang mampu mengelola kebijakan moneter, menjaga
stabilitas keuangan, dan mengatur dan mengawasi bank. Federal Reserve
juga bertindak sebagai lender of last resort, yang sangat penting untuk
mencegah kepanikan keuangan seperti yang terjadi sebelumnya.
Pembentukan Federal Reserve System merefleksikan evolusi pemi-
kiran tentang peran pemerintah dalam ekonomi dan pentingnya lembaga
yang mampu mengelola kebijakan moneter secara efektif. Hingga
saat ini, Federal Reserve memainkan peran kunci dalam perekono-
mian Amerika Serikat, termasuk mengendalikan inflasi, mendukung
pertumbuhan ekonomi, dan memastikan stabilitas sistem keuangan.
Sistem ini juga menjadi model bagi bank sentral di banyak negara lain
di dunia.
perjanjian privat antara bank-bank besar yang berfungsi untuk memfasilitasi kliring cek
dan menyediakan likuiditas darurat bagi anggota mereka. Model ini memungkinkan
sistem perbankan tetap terdesentralisasi tetapi dengan mekanisme koordinasi yang
lebih baik dalam menghadapi krisis likuiditas (Ibid., hlm. 16).
22 Hukum Perbankan Indonesia dan Respons …

