Page 37 - Hukum Perbankan Indonesia
P. 37
5. Federal Reserve Act
Setelah diberlakukannya National Banking Acts pada tahun 1863–1864,
sistem perbankan Amerika Serikat mengalami perbaikan dalam
hal stabilitas dan regulasi. Namun, meskipun telah ada kerangka
perbankan nasional, Amerika masih menghadapi tantangan signifikan
terkait ketidakstabilan keuangan dan krisis perbankan. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat mengalami sejumlah
krisis finansial besar—termasuk financial crises 1873, financial crises 1893,
dan yang paling menonjol financial crises 1907. Krisis-krisis ini menun-
jukkan kelemahan dalam sistem perbankan nasional dan ketiadaan
mekanisme yang efektif untuk mengatasi likuiditas darurat selama
periode tekanan ekonomi.
Financial crises 1907 menjadi titik balik yang krusial. Krisis ini dipicu
oleh kegagalan beberapa institusi keuangan dan menyebabkan penarikan
dana besar-besaran oleh nasabah, yang berdampak pada banyak bank dan
perusahaan trust. Ketiadaan bank sentral yang mampu bertindak sebagai
pemberi pinjaman terakhir (lender of last resort) memperparah situasi. Pada
saat itu, upaya penyelamatan ekonomi sebagian besar ditangani oleh
tokoh-tokoh swasta, seperti J.P. Morgan yang mengorganisasi konsor-
sium bank untuk menyediakan likuiditas darurat.
Menyadari urgensi untuk memperbaiki sistem keuangan setelah
krisis keuangan 1907, kongres membentuk Komisi Moneter Nasional
(National Monetary Commission) pada tahun 1908 melalui Aldrich-
Vreeland Act. Komisi ini ditugaskan untuk mempelajari kelemahan
dalam sistem perbankan dan mata uang serta merekomendasikan
solusi untuk mencegah terulangnya krisis di masa depan. Setelah
penelitian mendalam dan diskusi yang panjang, hasil kerja komisi ini
menjadi dasar bagi rancangan undang-undang yang akhirnya disahkan
sebagai Federal Reserve Act pada tahun 1913. 28
28 Seperti National Bank Act, Federal Reserve Act tidak menciptakan bank sentral baru
dalam bentuk yang sama seperti Bank of the United States. Sebaliknya, undang-undang
ini mengadopsi model yang kurang kontroversial, yaitu bankers’ clearinghouses—
Bab 1 Bank sebagai Lembaga Kepercayaan 21

